TRIBUNJATIM.COM - Berikut adalah berita Jatim terpopuler hari ini, Jumat (23/8/2024).
Segmen berita terpopuler kali ini menyoroti tiga peristiwa yang terjadi di Jawa Timur.
Pertama, kecelakaan antara mobil dan truk gandeng terjadi di tol Caruban-Nganjuk.
Satu sopir dan penumpang Honda CRV tewas setelah menabrak pantan truk.
Kedua, ratusan pondok pesantren di Kabupaten Malang tak dapat dana hibah Rp25 juta.
Menurut Kementerian Agama (Kemenag), ponpes-ponpes itu tak memiliki izin operasional.
Ketiga, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjalani uji kelayakan disertasi di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.
Hal itu menjadi salah satu proses menyelesaikan program doktor Pengembangan SDM di Sekolah Pascasarjana UNAIR.
Selengkapnya, simak berita Jatim terpopuler hari ini di bawah ini.
1. Melaju Kencang, Honda CR-V Tabrak Pantat Truk Gandeng di Tol Caruban-Nganjuk, 2 Tewas dan 3 Terluka
Terungkap kronologi kecelakaan tragis mobil Honda CR-V menabrak bodi belakang truk gandeng bermuatan kayu di Tol Caruban-Nganjuk, KM 620.000 Jalur A, pukul 00.00 WIB, Rabu (21/8/2024), hingga menyebabkan dua orang tewas dan 3 orang terluka.
Informasinya, mobil bernopol B-1045-TJR itu ditumpangi empat orang yang merupakan satu keluarga tercatat pada tanda pengenalnya berasal dari Medan.
Korban tewas, sopir mobil berinisial EO (21) berstatus mahasiswa, dan seorang penumpang tepat di belakang sopir, berinisial NN (56) asal Medan.
Sedangkan, korban luka-luka berinisial MA (18), NL (16) dan LA (53). Para korban tewas dan terluka dievakuasi ke RSUD Caruban.
Lalu, sopir truk bernopol R-9209-AT, bermuatan kayu dari Brebes menuju Probolinggo, berinisial OT warga Banyumas, Jateng, dinyatakan selamat atau tidak terluka.
Kasat PJR Ditlantas Polda Jatim AKBP Imet Chaerudin menerangkan, kecelakaan itu bermula saat mobil CR-V melaju asal Jakarta tujuan Malang itu melaju dari arah barat ke timur.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun 4 Kendaraan di Madiun, Berawal saat Motor Sport Hilang Kendali saat Menyalip
Laju mobil diperkirakan dalam kategori kencang dan melintas di lajur sisi kiri ruas jalan tol tersebut.
Setibanya di KM 620.000 Jalur A, mobil itu menabrak bagian belakang gandengan truk bermuatan kayu, yang sedang melaju di depannya.
Hampir separuh bodi mobil merangsek masuk ke kolong belakang gandengan truk tersebut. Hingga mengakibatkan korban jiwa dan luka.
"Honda CRV melaju dari barat ke timur di lajur kiri dengan kecepatan tinggi. Setiba di KM 620.000 Jalur A, lalu menabrak Truk Fuso di depannya," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (22/8/2024).
Berdasarkan hasil olah TKP dan mendengarkan keterangan para saksi.
2. Ponpes di Kabupaten Malang yang Belum Punya Izin Operasional Tak Dapat Bantuan Dana Hibah Rp25 Juta
Sebanyak 310 pondok pesantren (Ponpes) di Kabupaten Malang belum mengantongi izin operasional (Ijop) resmi dari Kementerian Agama (Kemenag) RI. Karena dengan tidak memiliki ijop, bantuan formal dari pemerintah tidak bisa disalurkan.
Ketua Pengurus Cabang (PC) Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) Kabupaten Malang, Agus Ikhwan Mahmudi mengatakan, total ponpes di Kabupaten Malang sebanyak 603. Yang sudah mengantongi ijop sebanyak 293 ponpes, sementara sisanya masih berproses.
"Sebenarnya, jumlah asli ponpes itu ada 722 tapi yang terdaftar itu. Sisanya itu karena memang pengasuhnya meninggal, penerusnya belum ada, santrinya belum menginap," kata Ikhwan dalam acara Liwetan 500 Pesantren se Kabupaten bertajuk 'Doa Santri untuk Negeri' di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Kamis (22/08/2024).
Sebagai lembaga yang bertugas melaksanakan kebijakan NU di bidang pengembangan ponpes dan pendidikan keagamaan, RMI akan memfasilitasi penguruasan ijop ke 310 ponpes tersebut.
Targetnya, dua periode terkahir ini, ponpes yang belum memiliki ijop segera dituntaskan. Menurutnya persyaratan mengajukan ijop ini cukup panjang.
Ada 27 persyaratan yang harus diajukan, sehingga ini membuat pengurusan tak bisa diselesaikan secepatnya.
Baca juga: Pengantin Baru di Surabaya Disambut Meriah di Ponpes Pelosok Probolinggo, Buatkan Sumur Air
"Salah satunya tentang status tanah, data kepengurusan dan jumlah murid dan lain-lain. Tapi ini kami menyiapkan tim dengan beberapa perguruan tinggi untuk memfasilitasi itu," tandasnya.
Jika tidak segera diurus perijinannya, kata Ikhwan, ponpes tidak akan mendapatkan bantuan dana hibah dari pemerintah. Seperti dana abadi, maupun dana perusahaan.
Secara terpisah, Bupati Malang, Sanusi menambahkan, ponpes yang telah berijin akan mendapatkan dana hibah sebesar Rp 25 juta.
3. Ikuti Uji Kelayakan Disertasi Unair Surabaya, AHY Paparkan Kepemimpinan Menuju Indonesia Emas 2045
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengikuti uji kelayakan disertasi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Kamis (22/8/2024).
Ini menjadi salah satu tahapan pria yang kini masih menjabat sebagai Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dalam menyelesaikan program doktor Pengembangan SDM di Sekolah Pascasarjana Unair Surabaya.
Dalam kesempatan tersebut, AHY membawa ide disertasi tentang "Kepemimpinan Transformasional dan juga Orkestrasi Sumber Daya Manusia Menuju Indonesia Emas 2045."
"Kami tentunya hadir dengan semangat untuk terus menimba ilmu dan pengetahuan, sekaligus mudah-mudahan bisa turut berkontribusi secara akademis," kata AHY saat dikonfirmasi seusai paparan.
Menurut AHY, untuk mewujudkan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 dibutuhkan SDM yang unggul di berbagai sektor dan profesi.
Demi mewujudkan hal ini, perlu adanya koordinasi oleh figur kepemimpinan yang bisa mengoptimalkan potensi bangsa.
Baca juga: Menteri ATR/BPN AHY Berkomitmen Berantas Mafia Tanah di Jawa Timur, Ungkap Target Operasi pada 2024
Tanpa adanya kesinambungan antara satu sektor dengan sektor yang lainnya, sulit rasanya cita-cita tersebut bisa tercapai.
"Itu semua butuh kepempimpinan, butuh orkestrasi yang serius di semua tataran, baik nasional, provinsi, kabupaten/kota maupun akar rumput," kata AHY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ini.
Satu di antara sektor yang bisa mengungkit potensi SDM Indonesia adalah dengan mengoptimalkan transformasi ekonomi.
"Transformasi ekonomi menjadi sebuah keharusan kalau ingin negara kita menjadi negara maju," kata putra sulung Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.
----
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com