Yuli tak malu ataupun merasa gengsi harus menjalani profesi sebagai tukang rongsokan dan ojek.
Ia berharap bisa meringankan beban orangtuanya.
Sementara itu, kisah Yuli ini mengundang berbagai macam komentar dari netizen.
Tak sedikit netizen memuji kerja keras Yuli dan menyemangatinya agar sukses di masa depan.
Sementara dalam kisah viral lainnya, sekelompok pria lulusan S2 jualan sosis di pinggir jalan.
Mereka diketahui sama-sama berasal dari Universitas Sun Yat-sen jurusan filosofi.
Meski pekerjaannya tidak menghasilkan banyak uang, mereka menyebut gaji tinggi tidak menjamin kebahagiaan.
Sembilan pria tersebut kompak membuat usaha sembari ingin bersosialisasi dan bertukar pikiran dengan para pelanggan.
"Silakan membeli sosis enak dan bertukar pikiran dalam hal akademis filosofis dengan kami," tulis mereka di depan kedainya.
Adapun pencetus bisnis tersebut adalah Ziheng, dia merupakan mahasiswa lulusan PhD.
Dilansir Tribun Trends, Rabu (24/7/2024), dari Yangtse Evening Post, Ziheng mengaku jika aksinya dan beberapa temannya itu digunakan sebagai wadah berdiskusi.
"Kami semua terlibat dalam riset filosofis dan berharap sosis bisa digunakan sebagai medium untuk bertukar pikiran dengan pelanggan dan berteman baik dengan mereka," katanya.
Baca juga: Curhat Wanita Lulusan S2 Jadi Ibu Rumah Tangga, Suami Tak Restui Jadi Dosen, Allah Punya Kendali
Selama menyiapkan sosis, mereka sering kali menjawab pertanyaan pelanggan tentang isu sosial, teori, atau sekadar pengalaman pribadi.
Mereka mengaku merasa senang karena dapat bertemu dengan banyak orang.
"Bagi mahasiswa yang biasanya kuliah di kampus, berjualan sosis di pinggir jalan memungkinkan kami bertemu berbagai macam orang, menjadi cara unik untuk berhubungan dengan masyarakat," ujar Ziheng.