Bule yang dipanggil Akang itu juga mengaku tidak memperdulikan latar belakang Hani.
"Saya gak bisa menemukan alasan, aku gak punya alasan untuk melakukannya.
Maksudku, aku punya perasaan, bukan alasan aku jatuh cinta.
Masalah kamu datang dari mana, apa pekerjaanmu, itu tidak penting bagiku.
Orangtuaku mengajarkan aku untuk tidak pedulikan keadaan seseorang dari segi materi, lebih baik pedulikan jiwanya daripada uang yang dia punya," papar bule Italia yang dipanggil Akang.
Menurutnya, paras rupawan dan uang itu memiliki masa kadaluarsa.
Hal itu tentu berbeda dengan hati.
"Uang datang dan pergi, kecantikan datang dan pergi, semua datang dan pergi, semua ada waktunya.
Semua ada waktu kedaluwarsanya kecuali perasaan, perasaan tidak akan berubah, dan itu yang harus kamu perdulikan," terangnya.
Baca juga: Dulu Menghilang Dinikahi Bule, Artis Angling Dharma Kini Kumpul Bareng Orang Jompo, Alih Profesi
Kini Hani dan Akang hidup bahagia bersama selama 7 tahun di Italia.
Lebih lanjut, ada hal yang mengejutkan saat Hani menanyakan kembali pertanyaan selanjutnya.
Berawal dari rasa penasaran Hani tentang kekurangan yang dirasakan Akang selama menikah dengannya.
"Kita udah mau hidup 7 tahun, kamu tahu kebiasaan burukku setiap hari, bagaimana menurutmu?" tanya Hani.
"Setiap pagi aku bangun aku menyesal sudah menikahimu karena pas aku bangun, ada lututmu di hidungku, tangamu di mukaku, aku gak kebagian kasur.
Aku gak kebagian kasur semenjak aku menikah, dia mengambil semua kasurnya dan aku tidur di pinggiran kasur, padahal dia cuma 50 kilogram," kata Akang bercanda.
Baca juga: Kisah Gadis Samarinda Dinikahi Bule Uzbekistan Tanpa Pacaran, Awal Kenal Gegara Aplikasi, 1 Kampus