Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Stok komoditas cengkeh di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sedang melimpah, seiring datangnya musim panen.
Kondisi tersebut nyatanya tak lantas membuat petani semringah.
Para petani cengkeh di kawasan Kecamatan Senduro, Lumajang, menyebut, harga cengkeh sedang merosot tajam.
Dari semula harga cengkeh kering dihargai Rp 120 ribu per kilogram.
"Karena memasuki musim panen, kalau saat ini harganya turun hingga Rp 30 ribu per kilogramnya. Itu karena sudah memasuki musim panen," kata Sutrisno Woko (48), petani cengkeh di Senduro saat ditemui dirumahnya, Selasa (3/9/2024).
Sebagai upaya menaikkan harga cengkeh, petani kebanyakan menyimpan terlebih dahulu cengkeh yang sudah dikeringkan.
Woko berpendapat, harga komoditi cengkeh bisa turun karena imbas hukum pasar.
"Mau gak mau kita harus mengikuti harga pasaran. Sebagian lagi kebanyakan masyarakat menimbun cengkeh kering yang sudah dijemur," terangnya.
Baca juga: Daftar Harga Elpiji 5,5 Kg dan 12 Kg di Indonesia Agustus 2024, Jatim Termasuk Murah, Maluku Mahal
Sementara Suki (39), petani Cengkeh di Desa Senduro mengatakan, harga cengkeh per kilogramnya mencapai Rp 30 ribu.
"Kalau cengkeh basah memang segitu harganya. Kalau dijadikan kering, cengkeh basahnya 3 kilogram, kalau sudah kering menjadi 1 kilogram," katanya.
Menurut dia, harga itu terbilang wajar saat musim panen raya cengkeh.
Namun, akan beda lagi ketika permintaan pasar bagus, harga cengkeh basah bisa tembus Rp 35.000 per kilogramnya.
"Tentu kami selaku petani cengkeh berharap pemerintah bisa hadir untuk memberikan proteksi agar harga cengkeh tidak turun lagi," pungkasnya.