TRIBUNJATIM.COM - Rabu Wekasan atau Rebo Wekasan jatuh pada 4 September 2024.
Rabu dalam tradisi ini berkaitan dengan hari Rabu pada bulan Safar di kalender Islam atau Hijriah.
Konon, segala penyakit dan musibah diturunkan pada Rebo Wekasan ini.
Sebab itu, masyarakat biasanya akan menolak bala melalui tahlilan atau zikir berjamaah, salat sunah, dan selamatan.
Lantas, apa sebetulnya arti Rabu Wekasan ini?
Bagaimana tradisi ini dalam pandangan Islam?
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Baca juga: Pemkab Malang Gelontorkan Rp 4 M untuk Lestarikan Tradisi Budaya, Bersih Desa Dapat Suntikan Dana
Apa itu Rebo Wekasan?
Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dilakukan setiap hari Rabu pada bulan Safar dalam kalender Islam atau Hijriah.
Adapun Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Hijriah, atau tepatnya setelah Muharam atau sebelum Rabi’ul Awal.
Kegiatan pada Rebo Wekasan meliputi tahlilan atau zikir berjamaah, shalat sunah, dan berbagai makanan dalam bentuk selamatan.
Dikutip dari Kompas.com (17/2/2022), tradisi Rebo Wekasan pertama kali diadakan pada masa Wali Songo.
Saat itu, banyak ulama yang menyebutkan bahwa pada bulan Safar, Allah SWT menurunkan lebih dari 500 macam penyakit.
Sebagai antisipasinya, para ulama kemudian melakukan tirakat dengan banyak beribadah dan berdoa.
Diharapkan dengan melakukan hal tersebut, Allah SWT menjauhkan mereka dari segala penyakit dan malapetaka.