Berita Viral

Kakek 68 Tahun Kehilangan Rp 237 Juta setelah Didatangi Orang Bawa Telur, Percaya Ada Jarum di Tubuh

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kakek 68 Tahun Kehilangan Rp 237 Juta setelah Didatangi Orang Bawa Telur, Percaya Ada Jarum di Tubuh

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kakek 68 tahun kehilangan uang Rp 237 juta setelah didatangi orang yang bawa telur.

Si kakek percaya bahwa tubuhnya sedang diguna-guna.

Diduga kakek itu terkena hipnotis.

Peristiwa ini terjadi  depan Hypermart Nagoya Hill pada Senin (12/8/2024) pukul 11.00 WIB lalu.

Akhirnya dua pelaku ditangkap Ditreskrimum Polda Kepri di Hotel Grand Senggigi Lombok, pada (30/9/2024).

Melansir dari TribunBatam, dua pelaku yang diamankan Ditreskrimum Polda Kepri yakni Hendri Cavindis (40) dan Ishak (68).

Dirreskrimum Pol Kombes Pol Dony Alexander saat ekspos di Polda Kepri menjelaskan modus yang dilakukan kedua pelaku yakni pura-pura seperti orang pintar.

Selain itu korban yang menjadi target kedua pelaku yakni orangtua yang sudah berumur yakni di atas 60 tahun.

"Awalnya satu dari pelaku yakni Hendri berpura-pura, mengenal dan bisa melihat penyakit korban, dan korban sedang diguna-guna orang lain," kata Dony.

Setelah pelaku berhasil berbicara dan korban merasa nyaman, selanjutnya pelaku kedua yakni Ishak membawa bahan yang digunakan untuk mengobati pelaku.

"Jadi bahan yang mereka gunakan hanya sebutir telur yang sudah dibolongi dan di dalamnya di isi jarum. Pelaku menunjukkan bahwa di tubuh korbannya ada jarum yang dipasang orang pintar, yang sewaktu-waktu bisa membunuh korban dengan tiba-tiba," kata Dony.

Baca juga: Air Mata Engkos Penjual Tahu Sukabumi Jadi Korban Hipnotis, Uang Rp3 Juta Raib, Nasib Kini Terungkap

Dengan kelihaian pelaku mengolah kata-kata sehingga korban terbuai dan terhipnotis, hingga korban diperdaya dan akhirnya bisa menguasai ATM serta PIN ATM korban.

"Saat kejadian korban tidak mengambil harta atau uang yang ada di dompet atau yang dipegang korban, hal tersebut membuat korban tidak tidak merasa apa-apa setelah ditinggalkan pelaku," kata Dony.

Untuk di Kota Batam sendiri kata Dony ada dua orang yang menjadi korban, dimana satu orang di daerah Nagoya yakni NA (68) dengan kerugian Rp 273 juta dan satu orang lainnya di Batam Mall yakni RF (60) dengan nilai kerugian sebesar Rp 30 juta.

Baca juga: Sosok Aby Buronan Polisi Ngaku Ustaz Sakti Peneropong Masa Depan, Hipnotis Warga Modus Tanya Alamat

Dony mengatakan kedua korban merupakan sudah lanjut usia. "Ini yang menjadi target para pelaku," kata Dony.

Dia menjelaskan dari hasil kejadian tersebut terjadi pada (21/8/2024). Namun para korban baru mengetahui uang di dalam ATM mereka habis dinKuras pada (28/8/2024).

"Jadi rentan waktunya cukup lama, dimana korban baru sadar dan membuat laporan ke Polda kepri dan juga Polresta Barelang," kata Dony.

Dari dua korban di Kota Batam, Kedua pelaku berhasil menguras isi ATM sebesar 300 juta.

"Uang hasil kejahatan kedua pelaku digunakan untuk foya-foya," kata Dony.

Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya  pelaku dikenakan pasal 378 tentang penipuan dengan ancaman hukuman penjara 5 tahun.

Sebelumnya, Amran (25), warga Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) kehilangan uang sebesar Rp 23 juta dari rekeningnya usai mengambil uang di ATM Jl Ir Juanda, Kali Mamuju, Sabtu (16/12/2023).

Amran baru sadar telah kehilangan uangnya setelah menerima sms banking dari pihak bank setelah dia sampai di rumah.

Padahal dia tak jadi menarik uang di ATM lantaran ATM miliknya tertelan di mesin.

Peristiwa ini bermula ketika Sabtu (16/12/2023), Amran mendatangi salah satu gerai ATM di Jl Ir Juanda, Kali Mamuju untuk menarik uang senilai Rp 1 juta.

Namun saat itu kartu ATM Amran tertelan di dalam mesin ATM tersebut.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki menghampiri korban dan langsung memegang pundak belakang korban.

"Dan orang itu (pelaku) meminta korban untuk menelepon nomor yang tertera di atas mesin ATM, tapi korban ini tidak membawa handphone," kata Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir.

Baca juga: Ria Kehilangan Uang Rp 255 Juta untuk Bangun Kitchen Set, Ditipu Insinyur Pembangunan

Pria itu kemudian memberikan korban handphone untuk digunakan menelepon nomor yang ditunjukkan oleh pelaku.

 Saat menelepon, korban berbicara dengan sosok bersuara perempuan yang mengaku sebagai pegawai bank pusat.

"Di situ (korban) diarahkan untuk memasukkan kode pin, dan korban juga diarahkan untuk melapor ke bank Cabang Mamuju pada hari Senin, karena kejadiannya Sabtu kemarin," ujarnya.

Setelah itu, korban pulang ke rumahnya.

Namun dia kaget saat pesan sms banking dengan pengeluaran uang senilai Rp 23 juta.

Merasa menjadi korban hipnotis, Amran kemudian mendatangi kantor Polresta Mamuju untuk melaporkan kasus itu.

Kasus Lainnya

Kasus hipnotis sebelumnya juga terjadi di Bekasi, Jawa Barat.

Uang tabungan umrah dan haji milik seorang lansia di Bekasi, Jawa Barat lenyap diambil orang.

Diduga lansia bernama Suwarsiti (65) menjadi korban hipnotis saat berada di rumahnya.

Korban mengalami kerugian mencapai Rp 350 juta.

Anak korban, Cintia Dewi (26) mengatakan, uang ratusan juta itu adalah tabungan yang telah lama dikumpulkan untuk berangkat ke tanah suci.

"Itu tabungan ibu saya sama almarhum bapak saya juga, rencananya mau buat umroh sampai haji," kata Cintia saat dikonfirmasi, Rabu (18/10/2023).

Cintia menyebutkan, pelaku utama adalah seorang perempuan.

Baca juga: Khotijah Nelangsa Kehilangan Emas Rp 104 Juta, Syok Dapat Bukti Transfer Palsu, 4 Tahun Cari Penipu

Awalnya, perempuan tersebut mendekati ibunya sambil menanyakan soal masjid di sekitar tempat tinggalnya.

Kemudian, pelaku menunjukkan mata uang asing menyerupai dolar, ia mengatakan kepada korban akan menyumbangkan donasi ke masjid.

"Awal deketin ibu saya itu nanya masjid, bilangnya mau sumbangan sambil nunjukin uang dolar mata uang asing gitu," ucap Cintia.

Korban pun diduga telah terpengaruh sugesti dari pelaku hingga mengikuti perkataannya untuk menyerahkan harta benda.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekira pukul 13.00 WI di kediaman korban di Jalan Kecapi, RT 01 RW 01, Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati, Kota Bekasi.

Adapun total kerugian yang diderita korban diperkirakan mencapai Rp 350 juta yang terdiri dari uang tunai yang ditarik dari tabungan bank, perhiasan emas 40 gram dan transaksi belanja menggunakan kartu debit Rp 45 juta.

Selama di bawah pengaruh, korban sama sekali tidak sadar sehingga mengikuti seluruh perintah yang dikatakan pelaku.

Pelaku berjumlah empat orang, terdiri dari tiga orang pria dan satu orang perempuan yang berperan sebagai eksekutor.

Korban dibawa menggunakan mobil, diajak berkeliling ke sejumlah tempat di antaranya Kantor Cabang Bank BNI Jatiwarna di dekat Naga Swalayan, Jalan Raya Hankam, Kota Bekasi.

Kemudian diajak ke Jakarta Pusat, hingga akhirnya diturunkan ke sekitar bundaran Pasar Pondok Gede usai seluruh tabungannya habis dikuras.

Saat ditemukan, korban dalam kondisi linglung.

Kini kasus ini dilaporkan ke Polisi dengan nomor LP/B/002/06/2023/SPKT POLSEK PONDOK GEDEPOLRES METRO BEKASI KOTA POLDA METRO JAYA.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini