Ketegangan saat melalui jembatan rusak ini salah satunya dirasakan salah satu guru SDN Cibadak, Leni Sumarni.
Menurut Leni, selain murid di sekolahnya, terdapat juga pelajar PAUD, SMP, dan SMA yang juga bergelantungan melalui jembatan tersebut untuk pergi ke sekolah.
"Selain murid saya, banyak anak didik yang lain yang menggunakan akses ini, mulai dari PAUD, Madrasah Diniyah, SMP, SMK, dan warga, akses ini sangat dibutuhkan sekali oleh warga," ujar Leni.
Leni mengaku jantungnya seakan mau copot saat bergelantungan menyeberangi sungai melalui jembatan rusak tersebut.
"Jantung tuh berdebar-debar, perasaan saya takut, jadi enggak tenang, takut nyemplung atau anak didik saya juga takut terjatuh ke bawah. Sungainya cukup dalam," ucap Leni, Rabu (24/7/2024).
Leni berharap, pemerintah segera memperbaiki atau membuat jembatan baru agar warga merasa aman saat menyeberangi Sungai Cikaso tersebut.
"Kalau anak-anak itu memang lebih baik diantar sama orang tuanya karena antisipasi ada sesuatu yang tidak diinginkan. Kami berharap segera ada penanganan dari pemerintah," ujar dia.
Baca juga: Rezeki Siswa SMP Selamatkan Balita Terjebak Pipa 11 Jam, Dihadiahi Tanah 300 Meter dari Wali Kota
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Sukabumi, Lukman S mengatakan, pihaknya akan melakukan pembangunan dari nol jembatan tersebut pada bulan Oktober 2024.
"Kita tadi laporan BPBD. Tahap sekarang kita lagi cek lokasi untuk kita programkan di perubahan anggaran. Insyaallah tahun ini di perubahan anggaran."
"Harus pembangunan, bukan rehab. Bangun lagi dari nol. Insyaallah itu di minggu ketiga bulan Oktober 2024," ujar Lukman saat ditemui di Cikidang.
Lukman memastikan, pembangunan jembatan tersebut akan diprioritaskan karena akses vital bagi warga.
Jembatan sementara pun dibuatkan oleh tim gabungan dari BPBD, TNI Polri, Pemerintah Kecamatan, relawan, dan masyarakat.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sukabumi, Deden Sumpena mengatakan, jembatan sementara dibangun tepat di samping jembatan gantung yang rusak.
"Iya dibuatkan jembatan sementara di sampingnya, sementara dari bambu," ujar Deden kepada Tribun via telepon, Sabtu (10/8/2024).
Deden menjelaskan, pihaknya juga sedang berupaya untuk kembali membangun jembatan permanen untuk penyeberangan warga.