"Iya masih nunggu anggaran perubahan, meskipun nanti dibuatkan perbaikan, aktivitas masyarakat kan harus tetap jalan, jadi dibuatkan fasilitas sementara," kata Deden.
Sementara itu, Leni yang kerap bergelantungan di jembatan rusak untuk pergi mengajar mengaku senang dengan adanya jembatan sementara.
Ia pun merasa plong karena kini tidak harus lagi bergelantungan di jembatan rusak saat pergi dan pulang sekolah.
"Kami warga, para pelajar dan guru di Kampung Cigirang, Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong, berterima kasih kepada pemerintah, bapak TNI, relawan yang telah membuatkan jembatan sementara ini. Kami jadi merasa aman saat pergi ke sekolah," ujar Leni.
Namun jembatan baru yang permanen tak kunjung dibuatkan pemerintah setempat.
Hingga akhirnya warga desa membangun jembatan sendiri lewat patungan bersama.
Jembatan baru ini dibuat menggunakan dana patungan dari sejumlah dermawan, tanpa ada sumbangan anggaran dari pemerintah daerah.
Uang tersebut dikumpulkan melalui Jampang Peduli yang membuka donasi perbaikan jembatan tersebut.
Hasilnya, kini jembatan baru yang layak digunakan sudah bisa dipakai para murid SD, pelajar, hingga warga lokal agar bisa melintasi Sungai Cikaso dengan aman.
"Alhamdulillah, ini hari bisa terwujud bahwa relawan dari Jampe atas kerja sama yang telah dibangun oleh orang-orang baik yang tergabung di dalam kegiatan, lembaga-lembaga yang dilibat di sini di antaranya ada Yayasan Amal Produktif, Telkomsel, Mabrur 9, Willie Salim, dan Jampang Peduli," ujar Pembina Jampang Peduli, Dadang Hendar, Selasa (10/9/2024), melansir Tribun Jabar.
Dadang Hendar menjelaskan, jembatan baru tersebut telah diresmikan bersama Forkopimcam, Senin (9/9/2024).
Adapun dana yang terkumpul untuk membangun jembatan baru dari para relawan tersebut mencapai Rp100 juta.