Mendengar itu, dia tertarik beli perusahaan itu karena menyukai nama LesserEvil yang menurutnya menarik.
Pada November 2011, Coristine membeli LesserEvil senilai 250.000 dollar AS (Rp 3,85 miliar) dari tabungannya.
Biaya itu ditambah pembayaran masa mendatang sebesar 100.000 dollar AS (Rp 1,5 miliar).
“Saya tidak mengenal siapa pun di bidang makanan untuk bertanya apakah saya gila atau tidak, tetapi mungkin itu bagus,” kata Coristine dikutip dari CNBC (7/9/2024), via Kompas.com.
Coristine yang kini menjadi CEO lalu mempekerjakan teman sekolahnya Andrew Strife sebagai COO dan CFO.
Sementara instruktur olahraga wakeboard-nya sebagai kepala pemasaran.
Karena tabungannya nyaris habis, Coristine bersama timnya berusaha mengumpulkan uang dari teman dan keluarga mereka.
Baca juga: Ulah Mantan Pegawai Rumah Makan Curi 47 Kursi, Sakit Hati Dikatai Kasar, Gaji Belum Dilunasi si Bos
Dia juga meminjam uang di bank.
Berbekal uang pinjaman, perusahaan itu pindah ke pabrik seluas nyaris 2.000 meter persegi.
Pabrik itu berisi peralatan bekas yang dibeli dari pelelangan.
Mereka bekerja sama dengan tukang las lokal untuk menyesuaikan mesin tersebut.
Dalam mengembangkan produknya, ahli gizi pribadi Coristine menyarankan mereka memakai minyak kelapa untuk membuat popcorn.
Saran itu diwujudkan lewat berondong berformula baru yang enak.
Produk tersebut sukses menghasilkan sekitar 2 juta dollar AS (Rp 30,8 miliar) atau sepertiga dari pendapatan tahunan LesserEvil pada 2014.
Uang itu dipakai untuk memperbanyak produksi, memperbarui kemasan, dan menambah variasi produk.