Berita Viral

Kronologi Lengkap Duel Pemain Sulteng vs Wasit PON 2024 sampai Tersungkur, Erick Thohir Tindak Tegas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Detik-detik insiden pemain pukul wasit PON 2024 dalam laga antara tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.

TRIBUNJATIM.COM - Pertandingan sepak bola putra di PON 2024 menjadi sorotan warganet usai insiden pemain membogem wasit.

Wasit tersebut sampai tersungkur.

Detik-detik peristiwa duel pemain vs wasit PON 2024 itupun viral di media sosial.

Ketua PSSI, Erick Thohir mengecam insiden yang disebutnya 'memalukan' itu dan sanksi berat menanti.

Adapun insiden terjadi saat laga antara tuan rumah Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Banda Aceh, Sabtu (14/9/2024) malam.

Laga berlangsung dengan tensi panas saat sudah berada di menit-menit akhir.

Baca juga: Menu Nasi Kotak Atlet PON 2024 Tuai Hujatan, Rp50 Ribu Tempe Sepotong, Padahal Anggaran Rp30,8 M

Sulteng sudah unggul 1-0 atas tuan rumah.

Sulteng mulai bermain bertahan dan cenderung keras sehingga terjadi hujan kartu.

Kartu merah dikeluarkan oleh wasit Eko Agus Sugih Harto asal Palembang untuk Wahyu Alman asal Sulteng pada menit ke-74.

Pemain bernomor punggung 25 itu mengangkat kaki terlalu tinggi saat mencoba membuang bola kartu kuning dan hampir mengenai kepala pemain Aceh.

Kericuhan mulai terjadi saat wasit memberikan kartu merah kedua untuk Sulteng kepada Moh Akbar pada menit ke-85 yang menuai protes panjang.

Tak lama, wasit Eko memberikan perpanjangan waktu 13 menit.

Hingga pada menit ke-97, wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah walau tekel di kotak penalti terlihat bersih.

Aksi protes pemain Sulteng semakin meledak-ledak.

Wasit Eko Agus Sugih Harto (kedua kanan) memberikan kartu kuning kepada pesepak bola Sulawesi Tengah Ichansyah (ketiga kiri) saat melawan tim Aceh pada pertandingan babak 8 besar PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024). (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras)

Kepemimpinan wasit sepanjang laga dikatakan beberapa media lain berat sebelah.

Hingga tak disangka, salah satu pemain Sulteng Muhammad Rizki yang tengah naik pitam langsung memukul wasit di bagian kepala hingga tersungkur jatuh.

Wasit kemudian sampai ditandu ke luar lapangan dengan menggunakan ambulans untuk diberikan pertolongan.

Saat tensi panas tersebut, pertandingan terpaksa dihentikan.

Hingga kemudian beberapa menit, laga kembali dimulai dengan tendangan penalti dari Aceh.

Namun, eksekusi penalti tersebut gagal dimanfaatkan dengan baik.

Rizki pun mendapat kartu merah yang menjadi kartu merah ketiga Sutleng apda laga tersebut.

Tak berapa lama kemudian, Aceh kembali mendapatkan hadiah penalti.

Baca juga: PON 2024 Dianggap yang Terburuk, Pj Gubernur Sumut Merasa Tak Adil: Venue Bolling Luar Biasa Dipuji

Wasit memberikan hadiah penalti usai pemain Sulteng dianggap melakukan handball. 

Akmal Juanda mengambil penalti pun sukses melakukan tugasnya, dan skor menjadi imbang 1-1.

Setelah peluit panjang dibunyikan wasit, laga seharusnya dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu.

Namun, tim Sulteng memutuskan untuk mengundurkan diri alias WO yang membuat Aceh yang dipastikan lolos ke semifinal, sementara Sulteng harus terhenti langkahnya di babak 8 besar.

Di semifinal, Aceh akan menghadapi Jawa Timur yang dijadwalkan berlangsung pada Senin 16 September 2024.

Dilansir dari Sripoku, Eko Agus Sugiharto sendiri merupakan wasit asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan.

Pria berusia 39 tahun ini memiliki lisensi wasit A Nasional.

Sehari-hari, Eko Agus Sugiharto juga merupakan guru olahraga di SMPN 2 Belitang Jaya.

Ia dijadwalkan memimpin empat laga sepak bola dalam ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Mobil ambulans mengevakuasi wasit yang dipukul saat pertandingan babak 8 besar sepak bola putra antara Aceh melawan Sulteng pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion H Dimurthala, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (14/9/2024). (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/pras)

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan tegas mengutuk insiden ini. 

Ia menyebut peristiwa tersebut "memalukan" dan memastikan akan melakukan investigasi mendalam.

"Pastinya akan dilakukan investigasi mendalam. Indikasi pertandingan yang tidak fair menjadi materi serius yang ditelaah. Pun halnya reaksi pemain yang dipastikan berbuah sanksi yang sangat berat," ujarnya dalam pernyataan resminya pada Minggu (15/9/2024), dikutip dari Kompas.com.

Investigasi akan dimulai dari kepemimpinan wasit, untuk melihat lebih lanjut tentang dugaan pengaturan pertandingan.

Di sisi lain, Erick Thohir juga menekankan tindakan brutal dari pemain Sulteng tidak bisa dibenarkan dan pasti akan berujung kepada hukuman berat.

Ia menyatakan sanksi larangan seumur hidup bisa dijatuhkan kepada wasit atau pihak-pihak yang terbukti mengatur hasil pertandingan.

Baca juga: Tiap Dikirim Sering Ngaret, Nasi Kotak Rp50 Ribu Atlet PON 2024 Dihujat Tak Bergizi, Isinya Ciki

Ia juga menegaskan aksi kekerasan dari pemain adalah tindakan kriminal yang tak bisa ditoleransi.

"Ini adalah tindakan kriminal yang punya konsekuensi hukum. Skandal soal keputusan wasit jadi hal lain yang juga punya konsekuensi hukum jika memang ternyata terindikasi diatur oleh oknum tertentu," kata Erick Thohir.

Menurutnya insiden ini sangat mencoreng marwah sepak bola Indonesia yang sedang berupaya bangkit dan memperbaiki citranya.

Demi menjaga marwah sepak bola nasional, Erick memastikan hukuman yang diberikan akan menjadi peringatan keras bagi semua pihak.

"Tidak ada toleransi bagi pihak yang telah dengan sengaja melanggar komitmen fair play. Sanksi bukan sekadar hukuman melainkan statement dari sepak bola Indonesia yang tidak mentoleransi sedikit pun praktik di luar fair play," ujarnya menutup.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini