Rupanya dapat uang ganti rugi dari proyek jalan tol tak selamanya membuat senang.
Hal itu seperti dialami oleh Walijo, warga Pundong 3, Kalurahan Tirtoadi, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Walijo malah nelangsa meski telah mendapat uang ganti rugi Tol Jogja-Bawen total Rp742 juta.
Lantaran tanah dan rumah yang baru dibangun Walijo malah terdampak proyek tol.
Baca juga: Sosok Polisi Viral Bantu Kuli Bangunan Kelaparan di Jalan Tol, Beri Sembako hingga Ongkos Pulang
Baca juga: Inilah Sosok Jusuf Hamka Pengusaha Jalan Tol Bagi-bagi THR Rp10 Ribu, Aksi Dermawannya Dicibir Pelit
Awalnya pria berusia 55 tahun tersebut lahannya terdampak Tol Jogja-Bawen seksi 1 dua kali.
Pengadaan tanah tahap pertama, lahannya terdampak dan mendapatkan kompensasi sekitar Rp250 juta.
Kemudian uang tersebut dibuat untuk membangun rumah di sisa lahan yang berada di pinggiran batas jalan tol.
Satu tahun berikutnya, ternyata ada review design jalan Tol Jogja-Bawen di seputar Selokan Mataram yang mengharuskan ada tambahan lahan 18,8 hektar.
3. Tiap Hari Dokter Aulia Diminta Pesan 80 Nasi Boks dan Bayar Jurnal Atasan, Pilu Tewas di Kamar Kos
Berikut ini update kasus PPDS Undip.
Dokter Aulia Risma Lestari atau ARL diminta pesan 80 nasi boks tiap hari hingga bayar jurnal untuk atasan.
Dokter ARL disebut harus angkat-angkat galon dan memesan 80 boks makanan saat mengikuti Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Hal itu diungkapkan oleh pengacara keluarga ARL, Misyal Achmad kepada Kompas.com, Jumat (6/9/2024).
"Itu dilakukan setiap hari," kata dia.
Baca juga: Ibunda Dokter Aulia Tak Digubris Undip Protes Anak Kerja 24 Jam, Kini Keluarga Laporkan Senior
Baca juga: Keluarga Menyangkal Dokter Aulia Tewas Bunuh Diri, Polisi Beber Fakta Visum, Kemenkes Usut Kematian