Hasil test pack dapat terus positif setelah mengalami keguguran, termasuk melalui aborsi. Pasalnya, hCG dapat tetap berada dalam darah dan urine hingga 6 minggu setelah kehamilan berakhir.
Jika keguguran terjadi secara spontan, mungkin juga tidak semua jaringan yang berhubungan dengan kehamilan dihilangkan. Hal ini dapat menyebabkan kadar hCG tetap tinggi, di antara gejala lain yang lebih mengkhawatirkan seperti pendarahan atau demam yang berkelanjutan.
4. Konsumsi obat tertentu
Konsumsi beberapa jenis obat juga bisa mengakibatkan hasil tes positif palsu di test pack. Contoh obat yang dimaksud, seperti obat penenang, antikonvulsan, dan obat hipnotik.
Karena itu, jika kamu merencanakan kehamilan, pastikan untuk tidak menggunakan deretan obat tersebut.
5. Ada darah atau protein dalam urin
Beberapa kondisi medis bisa memberikan hasil test pack positif palsu. Terutama, gangguan medis yang menyebabkan adanya darah atau protein di dalam urine.
Kondisi medis yang dimaksud, misalnya infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, dan kista ovarium. Selain itu, test pack positif tapi tidak hamil juga bisa disebabkan oleh kanker ovarium dan masalah kelenjar pituitari.
Baca juga: Lolly Disebut Kabur saat Dijemput Nikita Mirzani, sang Anak Tuduh Ibunya Jual Tangisan: Gila Banget
6. Testpack kedaluwarsa
Positif palsu juga bisa terjadi karena kamu menggunakan test pack yang sudah kedaluwarsa.
Lalu, hasil tes juga dapat keliru akibat kesalahan penyimpanan test pack. Suhu ruangan tempat menyimpan test pack yang terlalu panas ataupun lembap bisa merusak alat tes kehamilan satu ini.
7. Pengaruh obat kesuburan
Apabila kamu sedang menjalankan program kehamilan, biasanya dokter akan memberikan obat kesuburan. Jenis obat ini dapat menyebabkan terjadinya positif palsu pada tes kehamilan.
Untuk memastikan kehamilan, kamu sebaiknya konsultasi lebih lanjut dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
Lolly: kalian pikir test pack garis dua karena hamil?