Berita Viral

Ayah Tak Terima Putrinya Disuruh Sekolah Buka Cadar, Kepsek SMP Heran: Beralasan Tidak Tahu Aturan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswi SMP disuruh pihak sekolah buka cadar, orang tua tak terima

"Sosialisasi juga sudah kami dari pihak sekolah sampaikan terus kepada yang bersangkutan sejak kelas 7 sampai kelas 8, agar membuka cadarnya ketika berada di dalam lingkungan sekolah," ujarnya.

Ahmad Firdaus mengakui, siswi yang bercadar tersebut juga sudah tertib mengikuti aturan buka cadar di sekolah.

Ia pun heran mengapa kini orang tua NAA malah protes atas kebijakan ini.

"Tapi entah kenapa orang tuanya itu beranggapan yang tidak baik terhadap sekolah. Orang tuanya beralasan tidak mengetahui peraturan," jelasnya.

Pihak sekolah SMP IT Salsabila Magfirah, lanjut Ahmad Firdaus, sangat menyayangkan kalau hal ini menjadi laporan yang justru akan memperpanjang masalah.

"Kami ingin masalah ini cepat selesai, kemarin dari yayasan juga kami sudah berkomitmen untuk mengembalikan seluruh pembiayaan yang sudah disetorkan oleh orang tua siswa itu jika merasa dirugikan, tapi semua ditolak," terangnya.

Orang tua siswi SMP di Palembang kecewa anaknya disuruh sekolah lepas cadar (Sripoku.com/Andi Wijaya)

Kasus lain, aksi perundungan atau bullying yang dilakukan sejumlah pelajar SMP terhadap seorang siswi, viral di media sosial (medsos).

Dilihat dari seragam yang dipakai para pelajar tersebut, diduga kejadian ini terjadi di dalam sebuah kelas SMPN 5 Sekayu.

Para pelajar juga berbicara bahasa daerah Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel). 

Tampak dalam cuplikan video, korban mengenakan seragam Pramuka tampak duduk terdiam.

Ia diperlakukan kasar oleh beberapa anak perempuan yang mengenakan baju olahraga.

Kepalanya tertunduk dan ditowel dengan tangan oleh seorang siswi lainnya.

Video tersebut lantas memicu keras reaksi netizen yang geram atas tingkah pelajar SMP tersebut.

Dari beberapa akun medsos yang mengunggah video, terlihat jika warga Muba maupun alumni sekolah tersebut mengecam aksi perundungan yang terjadi.

Tari selaku saudara perempuan korban mengakui jika aksi perundungan terhadap adiknya terjadi pada 27 Agustus 2024 kemarin.

Halaman
1234

Berita Terkini