"Adik kami pulang dalam posisi jilbab sudah robek, di kening benjol," katanya saat dikonfirmasi Sripoku.com, Jumat (6/9/2024).
"Terus dia bilang mau pindah sekolah karena takut dibully 5 orang," lanjut Tari.
Lanjutnya, pinggang adiknya pun ditendang dan sempat diurut.
Saat ini setiap pergi sekolah, korban selalu ketakutan.
"Esoknya pada tanggal 28, papa kami langsung ke sekolah dan cuma diselesaikan di kantor. Setelah kejadian itu malah kami dapat kabar, mereka ngebully kawan yang lain," tutur Tari.
Dirinya heran dan mempertanyakan respons sekolah atas kejadian perundungan ini.
Dimana kepala sekolah tidak memberi dispensasi atau hukuman terhadap pelaku pembullyan adiknya.
"Ini cuma disuruh selesaikan masalah di sekolah, habis itu pelaku cuma disuruh mengerjakan tugas sekolah."
"Kok mereka (pihak sekolah) bisa sepele dengan mental anak-anak, masalahnya adik saya jadi takut setiap mau pergi sekolah karena terbayang-bayang perilaku temannya," ucap Tari.
Tak hanya adiknya, Tari mengaku sudah ada lagi keluarga korban lain yang baru berani speak up masalah pembullyan di sekolah tersebut.
Pasalnya selama ini mereka juga takut untuk muncul ke publik.
"Korbannya dua orang dan sekelas dengan adik saya."
"Tadi pagi kami bersama Dikbud Muba, perlindungan anak dan perempuan, serta personel Polres Muba datang ke sekolah," ucapnya.
Sayangnya dari hasil pertemuan tersebut, keputusan kepala sekolah tidak terima jika kasus ini diviralkan.
Padahal menurut Tari kalau kasus ini tidak viral, maka tak akan diusut.
"Sekarang kepala sekolahnya masih belum memberi ngasih efek jera ke pelaku. Minimal diberi efek jera, diskors, atau dispensasi bila perlu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaam (Disdikbud) Muba, Iskandar Syahrianto melalui Kabid Hairunsyah menyebutkan, terkait beredarnya video tersebut, pihaknya telah turun secara langsung mengkroscek kebenaran.
"Hari ini, kita melakukan kroscek secara langsung ke sekolah yang bersangkutan."
"Insyaallah hari ini ada penyelesaian dan kita melibatkan Polres DPPPA, KPAD,"ujarnya.