Laporan Wartawan TribunJatim.com, Hanggara Pratama
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Para petani tembakau di Kabupaten Sampang, Madura dihantui rasa kekhawatiran, Kamis (26/9/2024).
Mengapa tidak, selama dua hari ini, cuaca di Sampang diselimuti mendung hingga, beberapa wilayah kecamatan diguyur hujan.
Sedangkan, produksi tembakau petani saat ini beberapa diantaranya masih membutuhkan sinar matahari ekstra, alias butuh proses penjemuran pasca dirajang.
Jika cuaca terus mendung dan hujan, Petani akan terancam jatuh rugi, sebab daun tembakau lambat laun akan membusuk.
"Dengan kondisi cuaca seperti ini, kami hanya bisa pasrah," kata salah satu petani Norfa'i asal Desa Rabasan, Kecamatan Camplong, Sampang.
Pria berusia 40 tahun itu mengaku selalu berdoa dengan harapan cuaca panas kembali stabil.
Baca juga: Hujan Turun saat Musim Kemarau, Petani Tembakau di Sampang Malah Senang: Asalkan Tidak Setiap Hari
Mengingat, harga tembakau saat ini tergolong mahal sekitar Rp 70 ribu - Rp 75 ribu rupiah per kilogram.
"Untuk menghasilkan tembakau kualitas bagus harus melalui penjemuran ekstra, misalkan terkena hujan kualitas tembakau pasti berkurang," terangnya.
Sementara, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sampang Candra Romadhani Amin menyampaikan, sejauh ini belum ada informasi lebih lanjut terkait rentan waktu potensi hujan yang akan terjadi di Sampang.
Namun yang jelas, saat ini masih berada di musim kemarau dan diprediksi akhir kemarau tahun ini berakhir pada Oktober 2024.
"Kalau terjadi hujan saat musim kemarau karena bagian dari perubahan cuaca," pungkasnya.
Baca juga: Oven Milik Eks Anggota DPRD Bojonegoro Terbakar, 8 Ton Tembakau Ludes, Segini Kerugiannya