"Jika petugas Lingkungan Hidup tak bisa mengelola sampah, mundur. Kami masih ada BUMDes dan petugas sampah di kelurahan, mundur," katanya.
Baca juga: Kisah Mbah Djajam 35 Tahun Jual Koran, Kenang Bisa Sekolahkan Anaknya Hingga ada yang Jadi Tentara
Sebelumnya, aksi warga kirim sampah 4 truk ke kantor DPRD dan bupati juga viral di media sosial.
Peristiwa ini terjadi di halaman Kantor DPRD dan Kantor Bupati Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa (23/7/2024).
Rupanya warga melakukan aksi protes.
Mereka tak tahan soal sampah yang membludak di wilayah mereka dan tak ditangani dengan baik.
Warga diketahui protes terkait penanganan sampah Pemerintah Kabupaten Sintang, Kalbar.
Koordinator aksi Marsianus mengatakan, sejak 2021, sejumlah tempat pembuangan sampah (TPS) ditutup warga karena tidak diurus pemerintah dan akhirnya sampah menumpuk di mana-mana.
“Sekarang sampah menumpuk, pencemaran dan aroma sampah membuat ketidaknyamanan warga,” kata Marsianus, Selasa siang.
Aksi ‘mengirim kado sampah’ ke Kantor DPRD dan Kantor Bupati Sintang ini imbuhnya, sebagai bentuk protes dan mendesak pemerintah daerah melakukan langkah konkret penanganan sampah.
“Aksi ini supaya segera dilakukan penanganan sampah di Sintang yang sudah sangat darurat,” katanya lagi, melansir dari Kompas.com.
Selama ini, Marianus menyebutkan, persoalan sampah di Kabupaten Sintang tidak kunjung selesai.
Pemerintah beralasan lokasi TPS kurang dan armada truk pengangkung terbatas.
Hal ini membuat jumlah sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) membeludak.
Marianus mengungkapkan, penumpukan sampah terjadi di sejumlah wilayah, di antaranya Jalan Hutan Wisata, Stadion Baning, Pasar Masuka, Pasar Sungai Durian dan Jerora.
“Sampah di sana berminggu-minggu tidak diangkut. Akibatnya bau tak sedap menyebar ke mana-mana,” ungkap dia.