Saat ini, SW telah dinonaktifkan dari proses mengajar.
Selama menjadi guru, SWH hanya bergaji Rp 1.260.000 perbulan.
Hal ini diungkap oleh salah satu guru yang namanya tidak ingin disebutkan.
"Di sini per jam Rp 35 ribu. Dia (WHS) masuk 12 kelas dari kelas VII sampai IX. Satu minggu 3 jam untuk satu kelas. Itulah kalau dihitung segitulah (Rp 1.260.000)," ucap salah satu guru.
Pihak sekolah mencatat kalau WHS baru sekitar 1 tahun 4 bulan mengajar di SMP Negeri 1 STM Hilir.
Ia menggantikan posisi guru PNS yang pensiun.
"Bulan 6 tahun 2023 lah dia masuk ke sekolah ini. Nggak banyak cerita dia kalau di sekolah ini. Ya biasa saja," kata Darwin salah satu guru Bahasa Inggris.
Saat ini pihak kepolisian pun masih terus menyelidiki kasus dugaan kekerasan yang dilakukan oleh SWH.
Sejumlah saksi sudah diperiksa mulai dari rekan korban hingga pihak sekolah. Untuk menceri tahu penyebab kematian polisi juga sudah membongkar makam korban.
Hal ini untuk dilakukan autopsi guna mengetahui penyebab kematian korban.
Pihak keluarga masih belum menerima kematian korban.
Kepada awak media mereka masih menuntut keadilan atas kematian korban.
Baca juga: Sosok Guru Beri Hukuman Squat Jump 100x hingga Siswa Meninggal, Kini Dinonaktifkan Dinas Pendidikan
Terbaru, tim gabungan dari RS Bhayangkara TK II Medan, Polda Sumut dan Polresta Deliserdang juga melakukan ekshumasi atau bongkar kuburan RSS.
Ekshumasi dilakukan guna mencari penyebab pasti kematian siswa tersebut.
Pantauan di lokasi, makam RSS sudah ditutup menggunakan teratak dan tenda.