Viral Nasional

Lokasi Pelantikan Presiden dan Wapres Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Bukan di IKN

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia

"Ya kan kita sudah sama-sama tahu bahwa dalam periode ini tidak ada perubahan UU MD3, sehingga pimpinan DPR tentunya mengacu pada UU MD3 yang masih berlaku pada saat ini," ujar Dasco di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (30/9/2024).

Presiden terpilih, Prabowo Subianto akan bentuk Kementerian Penerimaan Negara 

Kementerian itu kabarnya akan dibentuk di masa pemerintahannya.

Alasan kementerian itu dibentuk juga diungkap.

Bukan hanya membentuk kementerian baru, Prabowo Subianto juga akan memisahkan pajak dan bea cukai dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Baca juga: Kata Media Asing Jika Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden RI, Punya Pengaruh Internasional

Rencana Prabowo membentuk Kementerian Penerimaan Negara dan memisahkan pajak-bea cukai dari Kemenkeu diungkapkan Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Burhanuddin Abdullah.

Hal tersebut dikatakan Burhanuddin dalam acara UOB Economic Outlook 2025 di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (25/9/2024).

“Yang pertama yang akan diubah kelembagaannya adalah penerimaan negara. Mudah-mudahan Insyaallah akan ada Menteri Penerimaan Negara,” kata Burhanuddin dikutip dari kanal YouTube UOB Indonesia.

Alasan Prabowo akan bentuk Kementerian Penerimaan Negara

Burhanuddin menjelaskan, Prabowo akan membentuk Kementerian Penerimaan Negara untuk mendukung program-program strategisnya selama lima tahun ke depan.

Program tersebut meliputi makan bergizi gratis, perbaikan infrastruktur pendidikan, mempercepat pendidikan dokter, dan lumbung pangan nasional.

Salah satu program yang menelan anggaran besar adalah makan bergizi gratis.

Program makan bergizi gratis mengharuskan pemerintah memberikan makan gratis kepada hampir sepertiga rakyat Indonesia.

Jumlah tersebut terdiri dari 44 juta anak sekolah, 5 juta anak pesantren, 30 juta balita, dan 4-5 juta ibu hamil.

“Jumlahnya 80 sekian juta. Kita upayakan secara bertahap agar bisa diberikan makanan bergizi agar mereka menjadi generasi yang kuat, generasi yang cerdas, dan generasi yang bisa membangun Indonesia masa depan,” jelas Burhanuddin.

Halaman
1234

Berita Terkini