TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah Dede, pria difabel yang ikhlas rawat ayah lumpuh.
Meski tangan dan kakinya tak lengkap, Dede berjuang tiap hari dengan berdagang.
Dede tiap hari jualan tasbih dan buku agama.
Diketahui, Dede berasal dari Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Kisah Dede viral di media sosial setelah dibagikan akun TikTok @ceritasaudaraku, Rabu (2/10/2024), melansir dari TribunJabar.
Dalam video tersebut memperlihatkan kegiatan Dede sehari-hari.
Diketahui, Dede adalah seorang penyandang disabilitas.
Ia tak memiliki dua tangan dan dua kaki yang utuh seperti orang normal biasanya.
Bahkan Dede pun hanya memiliki tubuh setengah badan.
Namun, Dede masih bisa memanfaatkan beberapa anggota tubuhnya yang lain dan kemampuannya untuk merawat dirinya.
Bahkan meski tanpa tangan dan kaki yang lengkap sekali pun, Dede masih mampu merawat ayahnya yang sudah tua.
Baca juga: Air Mata Alika Rawat Ayah Sakit Kanker, Jualan Sayur Sepulang Sekolah, Ibunya Meninggal 2 Tahun Lalu
Seperti terlihat dalam video yang beredar, tampak Dede merawat ayahnya yang terbaring di kasur.
Dede terlihat menyuapi makanan untuk sang ayah hanya dengan lengan mungil dan pipinya.
Tampak makanan yang diberikan Dede pun hanya seadanya, hanya nasih putih tanpa lauk.
Dengan tabah sembari merawat ayahnya, Dede berusaha mencari nafkah.
Diketahui sehari-hari Dede bekerja sebagai seorang pedagang.
Sehari-hari Dede menjual buku-buku agama dan tasbih di pasar dan Alun-alun Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
Dari berjualan buku dan tasbih itu ternyata penghasilan Dede tak seberapa.
Baca juga: Ketegaran Alika, Bocah SD Seorang Diri Rawat Ayah yang Sakit Kanker, Pulang Sekolah Jualan Sayur
Meski begitu, Dede tetap berusaha menyisihkan penghasilannya untuk ditabung.
Nantinya uang tabungan yang dikumpulkannya bisa dia gunakan untuk biaya pengobatan sang ayah.
“Bapak sabar ya, kalau Dede udah punya uang, kita pergi ke dokter ya,” ungkap Dede kepada sang ayah.
Kini, video kisah pilu Dede seorang difabel mencari nafkah sekaligus merawat ayahnya itu viral dan menyita perhatian warganet.
Tak sedikit warganet merasa simpati atas nasib pilu yang dialami Dede.
Ada juga warganet yang memuji kegigihan Dede yang tetap berjuang meski keterbatasan fisik dan ekonomi.
Sebagian warganet pun meminta pengunggah agar membuka donasi untuk membantu perekonomian Dede dan membantu biaya pengobatan ayahnya yang lumpuh tersebut.
Baca juga: Pengemudi Mobil Syok Tercatat Isi Pertalite 420 Liter Meski Tangkinya 25 Liter, Kuota Disebut Habis
akugapapa
“yaallah aku melihat salah satu calon penghuni surgamu,begitu sulit ujian hidupnya ringankan lah bebannya permudah jalannya yaallah”
kucing garong
“yg begini wajib dpt bansos. pkh. blt . bedah rmh dan bantuan lainnya”
kkaebsong
“tolong up ayo kita open donasi”
nOOr
“dia ngurus diri nya aja susah, ini harus ngurus org tuanya yg Lumpur juga ya allah berilah kebahagiaan buat si BP ini”
si bungsu"$√
“calon penghuni syurga, insyaAllah..”
kuria_wati “Maa Syaa Allah....Sehat dan semangat sllu buat pejuang2 Nafkah. Dan semoga Allah Sllu Melimpahkan Rezeki nya Aamiin allahumma aamiin,” tulis beragam komentar warganet.
Baca juga: 28 Tahun Jualan Bubur, Amat Sukses Sekolahkan 3 Anak hingga Bisa Naik Haji, Tiap Dagang Pakai Jubah
Sebelumnya juga viral sosok Mbah Puji, yang jualan kerupuk sambil merangkak karena kakinya lumpuh.
Di usianya yang senja, Mbah Puji jualan kerupuk karena dirinya sebatang kara dan tinggal di sebuah gubuk.
Perjuangannya viral setelah diunggah akun Instagram @gerakmenebarkebaikan, Minggu (29/9/2024).
"Kaki lumpuh dan mati rasa sejak kecil, Kakek Puji berjualan Kerupuk Sambil Merangkak," tulis pengunggah, Senin (30/9/2024).
Dalam video yang diunggah, Mbah Puji terlihat tengah beristirahat.
Namun tempat istirahat sekaligus untuk tidurnya tersebut begitu tidak layak.
Mbah Puji tidur dengan alas kardus seadanya.
Kondisi kaki Mbah Puji pun memilukan, kedua kakinya tampak bengkok.
Baca juga: Tiap Hari Abah Yudin Penjual Keripik Gendar Jalan Kaki 40 Km Sejak Tahun 1951, Haru Dapat Rp260 Ribu
Di gubuk yang sudah tidak layak, Mbah Puji hanya tinggal sendiri.
Ia kini hidup sebatang kara.
Meski kondisinya memprihatinkan, Mbah Puji disebut tidak pernah mengeluh.
"Inilah kisah haru Mbah Puji, hidup sebatang kara di dalam gubuk kecil beralaskan tanah, dengan keterbatasan fisik.
Mbah Puji tak pernah sedikitpun mengeluh dan menuntut kepada sang pencipta.
Bagi Mbah Puji apa yang ia alami saat ini merupakan hadiah terindah dari tuhan untuk dirinya," lanjut pengunggah.
Di tengah keterbatasan fisik, Mbah Puji tetap berjualan kerupuk di pinggir jalan.
Kerupuk yang dijualnya diambil dari pemasok di dekat rumahnya.
Namun keuntungan yang didapatnya hanya Rp10.000 per hari, itupun jika kerupuknya habis.
"Setiap hari, Mbah Puji beradu Nasib, di terpa panas juga hujan berjualan kerupuk di pinggir jalan demi mendapatkan sesuap nasi.
Kerupuk yang ia jual pun bukan ia buat sendiri, melainkan dari pemasok yang berada di dekat rumahnya.
Keuntungan yang di dapat Mbah Puji hanyalah 10 ribu perhari, itupun jika kerupuknya habis," sambungnya.
Dari kejauhan, Mbah Puji terlihat seperti orang berjualan yang duduk di tanah.
Namun saat didekati, ternyata ia berjualan sambil merangkap dengan kerupuk yang tergantung di lehernya.
Tangannya kerap kali terluka karena tergores aspal atau bebatuan karena dijadikan tumpuan saat ia berjalan.
Yang memilukan, ia terkadang terserempet motor atau mobil yang melintas.
"Ya enggak apa-apa mungkin mereka enggak kelihatan, mau gimana lagi, kan saya jualannya di bawah."
"Enggak heran kalau mereka enggak lihat saya," ujar Mbah Puji sambil tersenyum.
Baca juga: Suami Resign Demi Rawat Ayah Sakit, Istri Salut Bantu Cari Uang, Ibu Mertua Bangga Menantu Diratukan
Meski hidup dengan kondisi keterbatasan fisik, Mbah Puji masih tetap berbagi kepada sesama.
"Tetapi Di balik keadaanya yang sulit, Mbah Puji juga sering berbagi dengan anak anak pengamen di jalan, memberi air minum atau sekedar kerupuk dagangannya," pungkas pengunggah.
Unggahan itu pun langsung menuai beragam respons dari netizen.
@wec Semoga pemerintah bisa bangun Griya Lansia di setiap kota, sehingga orang2 macam beliau yg sebatang kara bisa hidup layak
@n.s*** Bawa ke griya lansia malang aja kak ???? biar kakeknya ada yg urus ngga sendirian lagi
@ptr*** Ini RT RW dan warga setempatnya gaada yg peduli? Miris bgt ya Allah
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com