Itu dilakukan untuk menyicil biaya kuliah.
Sosok mahasiswa nyambi kerja jadi tukang service AC tersebut bernama Muh Taswif Yusri (23).
Taswif merupakan mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Majene.
Pekerjaan sebagai tukang service AC sudah dilakoni Taswif selama empat tahun.
Dalam sehari nyervis, Taswif mendapat bayaran Rp60 ribu.
Uang itu biasanya ditabung untuk nyicil biaya kuliah atau diberikan kepada sang ibu.
Taswif merupakan pemuda asal Desa Totolisi, Kecamatan Sendana, Kabupaten Majene.
Menurutnya, pekerjaan itu dijalani juga untuk membiayai kebutuhan hidupnya sehari-hari.
"Dalam kondisi ekonomi sempit apalagi sekarang saya cuman bersama ibu saya, maka saya harus pintar membagi waktu antara kuliah dan bekerja," katanya seperti dikutip Tribun Jatim dari Tribun Sulbar pada Sabtu (28/9/2024).
"Pekerjaan ini saya lakoni karena keterbatasan biaya saya untuk melanjutkan pendidikan," lanjut Taswif kepada wartawan.
Bagi Taswif, memilih pekerjaan sebagai tukang service AC tidak begitu sulit.
Sebab diakui Taswif, pengalaman dalam hal tersebut sudah matang.
Pekerjaan yang ditekuni oleh Taswif ini tidak hanya memperbaiki AC tetapi juga membersihkan.
Ia mengaku lebih sering dapat job membersihkan AC daripada memperbaiki.
Dengan pendapatan satu kali perbaikan AC sekitar Rp 60 ribu, ia sudah merasa cukup, meskipun pendapatan per bulan tidak menentu.