TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Sebagai upaya memberikan kenyamanan dan perlindungan saat berwisata dari kemungkinan risiko yang terjadi secara tiba-tiba, PLN Insurance menggandeng PT Patria Hananta Indonesia memberikan asuransi kecelakaan di tempat wisata.
Kerjasama ini dilakukan untuk memberikan perlindungan bagi wisatawan yang berkunjung ke sejumlah objek wisata yang telah dikembangkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Direktur Pemasaran PLN Insurance, Kemas Yani Aziz mengungkapkan kerjasama ini ditujukan untuk memberikan perlindungan kepada pengunjung yang masuk ke tempat wisata.
Setidaknya ada 18 destinasi wisata di Surabaya yang akan terlibat dalam kerjasama tersebut. Seperti Wisata Kota Lama, Wisata Rakyat Jambangan, Wisata Rakyat Nambangan, Serambi Ampel, Kya-Kya, Tahura Balas Klumprik, Adventure Land Romokalisari, Taman Prestasi.
Selain itu juga Mangrove Gunung Anyar atau Medoan, Tahura Sememi, Wisata Rakyat Sumur Welut, Tahura Pakal, Taman Keputih Pasir Keputih, Wisata Rakyat Kandangan, Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Pasir Kutisari dan Belakang Waduk Citraland.
"Dengan adanya asuransi ini, maka masyarakat tidak perlu lagi khawatir karena kegiatan wisatanya dapat perlindungan. Ada rasa aman dan nyaman pada saat di area wisata,” ungkap Kemas Yani Aziz pada acara penandatanganan kerjasama, Jumat (4/10/2024).
Dalam asuransi wisata ini ditargetkan pada perlindungan wisatawan yang berkunjung di lokasi-lokasi tempat wisata tersebut. Asuransi ini disebut masuk dalam kategori ritel yakni personal accident.
“Nah ini sangat memerlukan peran semua pihak. Kita harapkan angka pengunjung ke Kota Lama dan wisata lainnya akan terus meningkat sehingga akan menunjang pariwisata Jatim," katanya.
Sebelumnya, PLN Insurance lebih berkonsentrasi menggarap asuransi di sejumlah tenaga kerja PLN terkait jaringan seperti pasukan PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan) hingga pelanggan PLN terutama rumah tangga.
"Di Jatim, kerjasama asuransi wisata dengan PHI yang pertama kali kami lakukan. Harapan kami, melalui kerjasama ini akan berkembang ke sejumlah destinasi wisata di kota dan daerah lain karena potensi wisata Jawa Timur sangat besar," terangnya.
Kemas menyebut pihaknya tengah gencar menggarap asuransi ritel karena pemerintah memiliki harapan besar bahwa semua masyarakat dalam setiap kegiatan, memperoleh asuransi.
Sehingga ketika terjadi kecelakaan, maka sudah ada yang bertanggung jawab.
“Bagaimana semua masyarakat mengenal asuransi dan bisa tercover. Karena kita tidak pernah tahu risiko itu kapan terjadi sekalipun di tempat wisata," tandasnya.
Adapun premi yang harus dibayarkan setiap wisatawan, hanya sebesar Rp 500 per pengunjung.
Ia optimistis jumlah premi yang bakal terkumpul akan terus bertambah seiring banyaknya kunjungan wisatawan.