Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nurika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Prof Dr dr Eighty Mardiyan Kurniawati, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga Surabaya mengatakan, senam kegel bagus untuk ibu hamil (bumil) maupun setelah melahirkan.
Pada ibu hamil dan melahirkan, seringkali tubuh mengalami perubahan.
Satu di antaranya kondisi sering buang air kecil yang dipicu melemahnya kekuatan otot dasar panggul.
“Senam kegel itu tujuannya menguatkan otot dasar panggul. Kadang ibu hamil mudah beser. Nah manfaatnya supaya ketika hamil dan setelah melahirkan otot panggulnya tetap strong (kuat),” ujar dr Eighty Mardiyan Kurniawati di Puskesmas Pucang Sewu Surabaya, Sabtu (5/10/2024).
Jika otot dasar panggul lemah, dapat membuat mudah beser, rahim turun dan banyak keluhan lainnya.
Satu di antara cara untuk memperkuat kembali otot-otot tersebut adalah dengan rutin melakukan senam kegel.
Sebab otot dasar panggul yang kuat dan berfungsi dengan baik dapat mendukung fungsi berkemih normal atau tidak beser, tidak ada gangguan buang angin dan buang air besar, serta fungsi seksual baik.
Sementara dr Gatut Hardianto mengatakan, dengan membersamai para ibu hamil di daerah Pucang Sewu Surabaya, pihaknya sekaligus memberikan edukasi pentingnya kualitas dasar panggul bagi ibu hamil maupun saat proses persalinan.
Baca juga: Sakit Hati MUA Sedang Hamil Muda, Malah Dianiaya Ibu Pengantin saat Menagih Pelunasan Rp 1,7 Juta
Kualitas dasar panggul disebut mempengaruhi kualitas hidup wanita jangka panjang.
“Saat hamil dan proses persalinan, salah satu risiko yang dihadapi adalah kerusakan otot dasar panggul. Harapannya kita ingin meningkatkan kualitas hidup wanita, jadi kami mulai memberikan edukasi,” ungkapnya.
Para ibu-ibu yang tengah hamil ikut serta dalam latihan senam kegel yang dipandu oleh dr Riska Wahyuningtyas Sp.OG di lantai dua puskesmas tersebut.
dr Riska menyebut, senam kegel dapat dilakukan para ibu hamil mulai dari trimester satu hingga trimester tiga. Namun yang membedakan adalah gerakan latihannya.
Senam kegel disebut memiliki gerakan yang cukup fleksibel, dapat mengikuti kondisi ibu hamil maupun pasca melahirkan seperti posisi duduk, berdiri maupun berbaring.
“Enaknya bisa dilakukan di berbagai macam posisi tergantung kondisi pasien. Bisa pakai kursi, atau bola kegel,” ucapnya.
Dicontohkan, gerakan duduk dan berdiri dapat dilakukan pada kehamilan di trimester satu hingga dua.
Namun, pada kehamilan tua atau trimester tiga, pasien diharapkan melakukan latihan senam kegel posisi menungging.
“Boleh dikerjakan satu hari sebanyak tiga kali. Satu minggunya dua sampai tiga kali. Itu kehamilan, setelah melahirkan 24 jam setelah persalinan tapi bertahap, tidak boleh langsung gerakan berat,” ungkap dr Riska.
Saat melakukan senam kegel ini, disarankan untuk didampingi oleh profesional.
Sebab, menurut dr Riska, yang perlu diperhatikan pada latihan ini, adalah gerakan yang memfokuskan pada otot dasar panggul, otot vagina.
“Jadi yang susah mencari ototnya, kadang ibu-ibu salah antara otot perut, otot paha, harus diajarin dulu yang benar. Pertama mungkin bingung. Harus belajar dulu,” sebutnya.
Sementara Ardiani (33), ibu hamil di Surabaya yang mengikuti senam kegel mengaku ini kali pertama mengikuti senam kegel.
Latihan ini ditujukan untuk menjaga kesehatan selama kehamilan ke empatnya.
Diharapkan pula dapat membantu kekuatan otot saat proses persalinan.
“Tahunya senam ibu hamil, ternyata bisa juga ikut senam kegel. Sekarang hamil tujuh bulan, anak keempat,” pungkasnya.