Bingkisan itu diberikan pada saat agenda parents meeting 1 on 1.
Baca juga: Siswa SMP Terancam Cacat usai Dihukum Pelatih Squat Jump 1000 Kali, Keluarga Ogah Diberi Rp 40 Juta
Namun, tidak disangka, oleh-oleh yang dibawa Zahra itu ditolak oleh para guru.
Bahkan, Zahra tidak bisa memberikan oleh-oleh tersebut ke teman sekelas anaknya, kecuali diberikan di luar pagar sekolah.
"Guru di sana bilang, 'Mohon maaf kami tidak dapat menerimanya karena kami komuin atau pegawai pemerintah' begitu," kata Zahra.
Oleh-oleh disebut termasuk gratifikasi Zahra mengaku tidak tahu apabila guru dan pegawai pemerintah di Jepang tidak boleh menerima oleh-oleh dari orangtua siswa.
"Saya pikir ya karena baru pulang dari Indonesia, ingin berbagi kebahagiaan saja. Tidak menyangka kalau itu ternyata gratifikasi juga," kata Zahra.
Sebelumnya, Zahra sempat diperingatkan sang suami bahwa memberikan oleh-oleh kepada guru di Jepang bukan hal yang lumrah dilakukan, termasuk pada momen kenaikan kelas atau kelulusan.
Menurut suaminya, jika ingin memberi hadiah sebagai tanda terima kasih, biasanya berupa surat, prakarya, atau foto kenangan saja.
Sementara itu, seorang siswa SMP terancam cacat permanen usai dihukum squat jump 1000 kali.
Peristiwa ini terjadi di China.
Dikutip dari worldofbuzz.com pada Sabtu (5/10/2024) via TribunTrends, remaja tersebut dihukum melakukan squat jump sebanyak 1000 kali usai edapatan berbicara dengan temannya.
Sehingga pelatih memberikan hukuman berat tersebut.
Anak itu dikabarkan tak bisa melanjutkan setelah melakukan squat jump 200 kali.
Bukannya menghentikan aksinya, sang pelatih malah menendang remaja tersebut.
Sang ibu segera datang dan membawa anaknya ke rumah sakit.
Baca juga: Pengakuan Kepala Sekolah Siswa SMP Meninggal Seusai Dihukum Squat Jump 100 Kali, Oknum Guru Terpukul