TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjaga kantin sekolah girang bisa umroh bareng warga 1 desa usai nabung Rp10 ribu per hari selama lima tahun.
Ia mengaku merasa terbantu dengan ide menabung Rp10 ribu tersebut.
Adapun ide yang dilakoni warga satu kampung di Jombang, Jawa Timur ini lantas menjadi viral di media sosial.
Satu di antara yang mengikuti ide ini ialah Basuki Rahmat (55) beserta istrinya, Sundiyah (40).
Keduanya bekerja sebagai penjaga kantin sekolah.
Cita-cita Basuki Rahmat pergi ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah umrah akhirnya terkabul.
Baca juga: 5 Tahun Rutin Nabung Rp10 Ribu per Hari, Warga 1 Desa Umroh Bareng, Berawal Candaan Jadi Kenyataan
Basuki dan Sundiyah merupakan dua dari 35 jemaah umrah asal Desa Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, yang berangkat umrah bersama-sama.
Kini, rombongan jemaah umrah yang berasal dari satu desa tersebut tiba kembali di kampung halaman mereka setelah selesai menjalani ibadah umrah, pada Senin (14/10/2024).
Melansir Kompas.com, rombongan jemaah umrah asal Desa Genukwatu, tiba di Kantor NU Ranting Genukwatu, lokasi yang menjadi tempat singgah, pada pukul 09.48 WIB.
Di lokasi penjemputan, puluhan anggota keluarga dari masing-masing jemaah telah menunggu untuk menyambut kedatangan mereka.
Beberapa jemaah maupun keluarga yang menyambut, tampak tak mampu menahan tangis haru.
Setelah saling bersalaman dan berpelukan, para jemaah umrah dan keluarganya memasuki Aula Kantor NU Ranting Genukwatu, untuk menjalani proses penyambutan dan pelepasan jemaah kepada keluarga.
"Alhamdulillah, perasaannya luar biasa. Sangat senang sekali, bisa berangkat bersama, pulang bersama."
"Semuanya juga sehat dari berangkat sampai pulang," kata Basuki saat tiba.
Dia menuturkan, berangkat umrah bersama dengan puluhan orang yang telah saling mengenal, sangat membantu para jemaah selama berada di Tanah Suci.