Dari pendalaman kasus juga rupanya pelaku merupakan seorang residivis kasus yang sama pada 2020 dengan vonis 1 tahun 3 bulan.
Merasakan dinginnya dinding jeruji besi tak membuat Iwan jera. Ia kembali harus berurusan dengan kepolisian pada pertengahan 2021 karena melakukan aksi curanmor dan dihukum 1 tahun 7 bulan.
Atas perbuatannya Iwan disangkakan pasal 244 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara.
Baca juga: Buntut Kisruh Donasi, Donatur Agus Salim Kini Meradang, Bikin Petisi Minta Uang Dikembalikan
Dua Kali Masuk Penjara, Iwan Mengaku Kapok
Dua kali jadi residivis tak membuat Iwan (47) jera. Pernah tertangkap menggunakan uang palsu (upal) pada 2020 silam, pria asal Palu, Sulawesi Tengah, itu kembali harus berurusan dengan kepolisian di 2024 ini karena kasus yang sama.
Ia terbukti memenuhi kebutuhan hidupnya menggunakan uang palsu di seputaran Kecamatan Samarinda Ulu.
Karenanya, Iwan kembali tertangkap jajaran Polresta Samarinda pada Jumat (11/10/2024) lalu.
Kepada TribunKaltim.co ( grup TribunJatim.com ), Iwan mengaku bisa membuat upal karena sempat diajari oleh rekannya yang berada di Palu.
Merantau ke Samarinda, Kalimantan Timur, tanpa skill memadai membuat Iwan terpaksa menggunakan uang palsu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Keluar penjara sempat kerja serabutan. Setelah proyek selesai tidak ada kerjaan, akhirnya tertarik buat uang palsu," kata Iwan usai press rilis di Mapolresta Samarinda, Kamis (17/10/2024).
Ia mengaku tidak berniat menyebarkan upal tersebut dan hanya digunakan untuk membeli makan dan rokok.
"Saya sendirian di Samarinda. Tidak ada keluarga atau teman. Saya cetak uang palsu kalau kepepet mau makan tidak ada uang," ujarnya.
Berhasil mengelabui pedagang selama 1,5 bulan aksi curang pria 47 tahun ini diketahui para pedagang.
Baca juga: Agus Salim Laporkan Pratiwi Noviyanthi ke Polisi Akibat Uang Donasi, Teh Novi Siap Lawan Pakai Bukti
Hingga akhirnya, ia diringkus Jumat lalu saat tengah menggunakan uang palsu untuk membeli makan di kawasan Jalan Otto Iskandardinata Samarinda.
"Insya Allah, kapok. Setelah ini mungkin saya pulang ke Palu," pungkasnya.