TRIBUNJATIM.COM - Sendirian merawat ibunya yang buta seorang diri, seorang siswi SMK menjadi sorotan.
Hal yang memilukannya lagi, sehari-hari ia dan ibunya bertahan hidup mengandalkan bantuan pemerintah.
Ditambah lagi tidak ada lagi orang yang bisa diandalkan lagi oleh sang ibu selain dirinya.
Baca juga: Ratusan Warga Rebutan Ambili Ceceran Minyak Tumpah dari Truk Terbalik, Dijual Lagi Rp20 Ribu Sebotol
Ya, kisah pilu siswa SMK merawat ibu buta ini dialami oleh Febri.
Ia adalah siswi SMK kelas 11 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Di saat anak-anak seusianya sibuk bergaul, siswi SMK ini lebih memilih merawat ibu kandungnya.
Ia lah menjadi harapan satu-satunya bagi sang ibu tercinta.
Belakangan ini, kisah pilu Febri viral di media sosial dan jadi sorotan.
Diketahui Febri seorang diri merawat ibunya yang buta bernama Suri, sudah selama enam tahun.
Ia dan ibunya tinggal di gubuk yang memprihatinkan.
Rumah Febri berada di Desa Wonotolo, Kecamatan Gondang, Kabupaten Sragen.
Kondisi rumahnya yang berdinding anyaman bambu berada di tepian rel kereta api.
Rumah mereka pun tak memiliki lantai dingin, melainkan hanya beralaskan tanah.
Sebagian dinding rumahnya memang ada yang terbuat dari batu bata.
Rupanya itupun hasil bantuan bedah rumah.