Yanti, istri korban yang berkerudung hitam itu tak mengikuti salat jenazah yang dilakukan para jemaah atau tetangga laki-laki.
Baca juga: Terungkap Motif Wanita Asal NTT Begal Driver Online, Ingin Pergi Liburan ke Australia dan Bekerja
Ia lebih memilih duduk di dekat pintu pagar pembatas teras dan parkiran area masjid, seraya memandangi dengan tatapan kosong jenazah sang suami yang diletakkan di atas dipan besi ke arah kiblat.
Sekitar pukul 16.20 WIB, jenazah kembali dimasukkan ke dalam mobil ambulan untuk dibawa ke TPU Keputih, Surabaya. Di lokasi tersebut, bapak dua anak itu, akan dimakamkan.
Adik korban Sugeng mengaku tak menyangka kakaknya bakal bernasib nahas seperti hari ini.
Apalagi, sebelumnya, sang kakak tampak menunjukkan kondisi yang lebih baik dari sebelumnya.
Ia hanya manusia biasa, suratan takdir dari Sang Ilahi berkata lain. Kini ia dan keluarga sang kakak hanya bisa pasrah seraya berharap korban tenang di alam sana.
"Kecewa, kita kan gak tahu. Namanya takdir gimana lagi," ujar Sugeng di lokasi.
2. Update Polisi Ambil Sampel DNA Kiai Tersangka Rudapaksa Santriwati hingga Lahir Bayi di Trenggalek
Upaya penyidikan dugaan kasus kiai rudapaksa santriwati hingga melahirkan seorang bayi terus bergulir.
Terbaru, Satreskrim Polres Trenggalek atau polisi mengambil sampel DNA dari tersangka S (52), korban, dan juga sang bayi pada Sabtu (26/10/2024).
"Tim penyidik mendampingi pengambilan legal sampling DNA yang dilaksanakan di Polres Trenggalek pada 26 Oktober pukul 16.00 WIB," kata Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Zainul Abidin, Senin (28/10/2024)
Sampel ketiganya diambil oleh tim Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) RS Bhayangkara Kediri yang kemudian dikirim Laboratorium Forensik Labfor Polda Jawa Timur
"Untuk hasilnya belum keluar, setidaknya diperlukan sekitar 20 hari ke depan," lanjutnya.
Baca juga: Jumlah Pelanggar Lalu Lintas Terjaring Operasi Zebra di Trenggalek, Pengendara di Bawah Umur Dominan
Abidin menyebutkan sedari awal tersangka menolak untuk dilakukan tes DNA, selain itu ia juga bersikukuh bahwa bukan ia yang menghamili korban.