Remaja Putri Rentan Terkena Anemia, Simak Tips dan Cara Mencegah Gejala Kurang Darah

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dosen Fakultas Kedokteran UNUSA, dokter Wiwik Winarningsih saat melakukan pengabdian masyarakat

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Masalah anemia kebanyakan dialami oleh remaja putri.

Sebab, anemia ini tak lepas dari kurangnya aktifitas fisik.

Selain itu kebiasaan asupan gizi yang tidak optimal juga berpengaruh.

Masalah anemia ini menurut data hasil Riskesdas tahun 2018 sebanyak 3-4 dari 10 remaja menderita anemia.

Baca juga: Ada 7 Kiat Merawat Botol Minum Agar Tetap Awet dan Higienis Sepanjang Tahun

Menurut dr Wiwik Winarningsih selaku Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), remaja putri mengalami risiko anemia sepuluh kali lebih besar dibanding remaja putra.

Anemia sendiri merupakan kondisi penyakit yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah dalam tubuh.

Sehingga menyebabkan kondisi lelah, letih, lesu dan berdampak pada produktivitas penderita. 

Mengutip dari WHO, prevalensi anemia pada wanita di Indonesia yaitu sebesar 23,9 persen, yang terbagi dari prevalensi anemia pada wanita umur 5-14 tahunsebesar 26,4?n umur 15-25 tahun sebesar 18,4 % .

“Sementara itu, remaja putri yang mengalami anemia, punya risiko lebih besar melahirkan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan stunting,” jelas dr Wiwik.

Sebagai bentuk pengabdian masyarakat Fakultas Kedokteran UNUSA, Dr Wiwik Winarningsih memberikan tips dan cara untuk mengatasi anemia tersebut.

Di antaranya adalah:

1. Pola Makan Bergizi Seimbang.

2. Mengonsumsi makanan kaya zat Besi yang bersumber hewani seperti daging, unggas, ikan.

3. Mengkonsumsi makanan yang meningkatkan absorbsi zat besi, seperti jeruk, vitamin C dan makanan hewani.

4. Tidak mengkonsumsi teh, kopi atau susu bersamaan dengan saat makan atau segerasetelah makan karena akan menghambat penyerapan zat besi dari makanan yang dikonsumsi.

Halaman
12

Berita Terkini