Berita Viral

Nasib Arif Anak 7 Tahun Jadi Pemulung usai Ditinggal Pergi Orangtuanya, Sehari Cuma Dapat Rp 3 Ribu

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Arif Anak 7 Tahun Jadi Pemulung usai Ditinggal Pergi Orangtuanya, Sehari Cuma Dapat Rp 3 Ribu

TRIBUNJATIM.COM - Viral kisah Arif, anak 7 tahun yang kini jadi pemulung atau pencari rongsok.

Bocah laki-laki itu berjuang hidup setelah kedua orangtuanya pergi.

Arif berjuang sendirian tanpa saudara.

Untuk bertahan, ia mengandalkan pendapatan dari menjual botol bekas dan kardus bekas yang ditemui di jalan.

Sandal yang kebesaran pun tak jadi masalah.

Asalkan ada alas kaki, ia kuat berjalan puluhan kilometer untuk menyusuri jalan mencari rongsokan.

Baca juga: Dipolisikan Wali Murid, Guru Olahraga SD Diminta Bayar Uang Damai Rp 30 Juta, Warga Serukan Donasi

Baca juga: Nasib Ainun Siswi SD Penjual Permen Jahe Ditangkap Satpol PP, Nangis Kelaparan Demi Bayar Kontrakan

Karung putih yang kusam menjadi saksi bisu perjuangannya selama ini.

Lagi-lagi demi sesuap nasi, ia rela mengendong beban berat di tubuh mungilnya itu.

"Sayangnya, ia hanya mendapatkan uang Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu sehari," tulis akun instagram berkahyatimcom , dikutip dari TribunJakarta, Rabu (30/10/2024).

Tatapannya datar dan polos. Arif mengaku uang hasil rongsok juga digunakan untuk membayar kontrakan.

Selain itu, keperluan sekolahnya juga dibeli dari hasil rongsok yang dijualnya.

Harapannya hanya satu, ia ingin hidup dengan layak.

Arif mengaku ingin tunggakan kontarakannya terbayarkan dan bisa sekolah dengan nyaman.

Akhirnya, doanya selama ini terkabulkan. Warganet berduyun-duyun membantunya.

Baca juga: TKW Sulastri Digaji Rp 19 Juta Per Bulan Meski Cuma Jadi Tukang Air, Tiap Hari Siapkan Ember Besar

Arif diberikan bantuan dana hingga sembako untuk kehidupannya.

Senyumnya pun mengembang.

Kebahagiaan terpancar jelas dalam unggahan video di akun tersebut.

Namun, kisah perjuangan Arif terlanjur membuat banyak hati terenyuh.

Warganet pun banyak mendoakan Arif menjadi orang sukses di masa depan.

"Ya Allah Dek Yang Sabar Ya Dek,, Yakin Pasti Allah Bakal Jadikan Kamu Orang Sukses Kok Aamiin Barakallah Aamiin Ya Rabbal Alaamiin," kata _putridewi01_.

"Semoga Allah menambah kesabaran dan rezeki Arif, serta dijadikan orang yang berhasil dunia-akhirat nya . . . . . Aamiin," tulis chus1719.

"Alhamdulillah. Inshallah semua bantuan dan hadiah ini menjadi Berkah untuk mu ya Nak. Inshallah kamu akan jadi orang Sukses. Aamiin Yarabbal Alaamii," doa jan_van_sumatranse.

Baca juga: 3 Siswa Dipulangkan karena SPP Nunggak Rp42 Juta Awalnya Sekolah Gratis, Ibu Masih Keluarga Yayasan

Sementara itu, viral juga video yang merekam seorang anak laki-laki berusia 5 tahun di Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) viral.

Dalam video yang beredar tampak korban menangis kesakitan akibat luka di bagian wajah dan pendarahan di bagian pipi saat diselamatkan warga pada Senin (28/10/2024) sekira pukul 13.00 WIB.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan berdasar hasil penyelidikan korban dianiaya kedua orangtuanya lantaran dianggap membuka aib kepada tetangga.

"Korban sering mengeluh kepada tetangga bahwa sering disiksa dan tidak diberi makan. Orangtua merasa bahwa korban telah membuka aib mereka kepada orang lain," kata Nicolas, Rabu (30/10/2024).

Polres Metro Jakarta Timur menyatakan usai mendapat laporan KDRT dari warga pihaknya sudah mengamankan kedua orangtua yang diduga melakukan penganiayaan dan penelantaran.

Kasusnya kini dalam penyelidikan lebih lanjut ditangani jajaran Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur.

"Orangtuanya sudah diamankan, tapi masih dalam tahap penyelidikan. kami dari penyidik masih melakukan pendalaman terkait. Mungkin dalam waktu secepatnya kami akan rilis lengkap," ujarnya.

Baca juga: Pekerjaan Ayah 3 Siswa SD Nunggak SPP sampai Rp 42 juta, Diusir dari Sekolah oleh Pimpinan Yayasan

Baca juga: 5 Tahun Agusyadi Tinggal di Balai RW, Rumah Tak Cukup Tampung 15 Orang, Hanya Pulang Jika Ganti Baju

Sementara terkait kondisi korban, Nicolas menuturkan pihaknya sudah membawa korban ke safe house atau rumah aman untuk proses penanganan dan pemulihan lebih lanjut.

Penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan pendampingan psikologis agar korban dapat pulih dari trauma.

"Untuk posisi anak sudah di safe house dan sudah koordinasi dengan pihak terkait untuk memulihkan psikologis anak tersebut. Anaknya umur lima tahun," tuturnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini