Berita Surabaya

Masuk Musim Hujan, Pemkot Surabaya Kebut Proyek Saluran dan Jalan, Optimis Titik Banjir Berkurang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkot Surabaya mengebut sejumlah proyek saluran dan jalan menjelang musim penghujan. Pembangunan sejumlah infrastruktur baru tersebut diharapkan dapat mengurangi titik genangan.


Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Juanda menyampaikan Jawa Timur mulai memasuki musim hujan saat ini.

Pemkot Surabaya pun optimis sejumlah saluran dan jalan yang selesai dibangun dapat mengurangi titik genangan.

Penyelesaian masalah genangan di Surabaya menjadi prioritas yang dikerjakan tiap tahunnya. Penanganan genangan dilakukan melalui pembangunan serta rehabilitasi sistem drainase.

Pada tahun 2022, Pemkot membangun sebanyak 353 lokasi drainase, sedangkan pada tahun 2023 menjadi 435 lokasi. Hal ini sesuai dengan rencana penyelesaian genangan, penambahan kapasitas, dan pembangunan rumah pompa baru.

Tak hanya itu, sejak 2022, Pemkot juga mengeruk saluran sekunder dan tersier di 1.192 lokasi (2022) dan menjadi di 1.348 lokasi (2023).

Baca juga: Awas Macet, Pemkot Surabaya Mulai Aspal dan Pasang Beton CCSP di Jalan Wiyung hingga Akhir Tahun

Hasilnya, jumlah titik lokasi genangan di Kota Surabaya pun berkurang. Dari yang awalnya 414 titik lokasi genangan pada tahun 2022 menjadi 250 titik lokasi genangan pada tahun 2023.

Tahun 2024, Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya terus mempercepat pengerjaan proyek saluran dan infrastruktur jalan. Di antaranya, proyek di Jalan Mayjen Sungkono dan Ciliwung.

Di area ini, ada sejumlah paket pekerjaan yang dikerjakan. Di antaranya, saluran hingga peninggian jalan.

Baca juga: Pengakuan Rekan Sopir Kecelakaan Innova Maut di Surabaya usai Tabrak Warung : Kami Tak Mabuk

"Memang beberapa paket pekerjaan kita sudah on track dan sudah banyak yang kita selesaikan. Yang tersisa hanya beberapa paket pekerjaan yang memang ada kendala-kendala teknis di lapangan," kata Kepala DSDABM Kota Surabaya, Syamsul Hariadi di Surabaya, Sabtu (2/11/2024).

Beberapa pengerjaan yang terus dikebut di antaranya, proyek Jalan Ciliwung. Saat ini pekerjaan di sana menyisakan crossing saluran yang masih terkendala utilitas pipa PDAM.

"Sehingga kita harus modifikasi lagi. Karena kalau (memindahkan) pipa PDAM bukan ahlinya yang mengerjakan, kita pindahkan begitu saja, bisa-bisa tidak mengalir airnya," ujarnya.

Baca juga: Tamu Hajatan Pernikahan Santai Duduk di Kursi Meski Terendam Banjir, Acara Lanjut sampai Karawitan

Saluran baru tersebut akan memecah antrean air di kawasan ini. Sehingga, air bisa lebih cepat mengalir ke sejumlah titik muara.

Pun demikian dengan pekerjaaan di Jalan Mayjen Sungkono. Di sana, proyek memasuki tahap penyelesaian (finishing).

Syamsul memastikan pihaknya tengah melakukan penyempurnaan agar Jalan Mayjend Sungkono kembali nyaman ketika dilewati kendaraan. "Ada crossing-crossing di sana yang belum sempurna. Nah, itu kita sempurnakan," tambahnya.

Berlangsung sejak pertengahan tahun, Syamsul mengakui bahwa beberapa proyek yang tengah berjalan berpotensi mengganggu kenyamanan lalu lintas. Terutama di titik-titik utama seperti Jalan Mayjen Sungkono dan kawasan Jalan Ciliwung Surabaya.

Baca juga: Musim Hujan Tiba, Warga di Lamongan Mulai Berburu Jas Hujan dan Payung di Pasar Tingkat

Karena itu, Syamsul meminta maaf kepada warga Surabaya. Namun, ia memastikan proyek ini akan segera rampung agar manfaatnya dapat segera dirasakan masyarakat.

“Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan selama pengerjaan ini. Petugas kami siaga 24 jam untuk memastikan jika terjadi genangan, segera dapat teratasi,” tambahnya.

Syamsul menjelaskan, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim hujan diperkirakan terjadi pada awal November 2024. Sementara untuk puncaknya terjadi pada Februari 2025.

Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Fortuner Tabrak Pemotor di Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Motor Sampai Terbelah

Untuk menghadapi musim hujan, pihaknya telah menyiagakan rumah pompa di 76 lokasi se Surabaya. Dengan kapasitas 76 titik rumah pompa itu mencapai total 513 meter kubik per detik.

"Kami sudah melakukan perbaikan pada semua rumah pompa yang ada, dan kini total ada 315 pompa se Surabaya," jelas dia.

Upaya pembersihan di rumah pompa kerap kali menemui kendala. Di antaranya sampah skala besar yang menumpuk seperti tali tampar, kasur atau sofa yang masuk ke rumah pompa.

"Kalau sampah besar seperti kasur, sofa, itu teman-teman harus turun, menyediakan alat berat. Kemudian juga ada sampah yang sering lolos di screen. Di screen ada lubang sekitar 5 sentimeter, seperti kabel, tali tampar, itu kalau lolos, masuk ke baling-balingnya, rumah pompa bisa mati," bebernya.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan DSDABM Kota Surabaya, Adi Gunita menambahkan bahwa proyek di kawasan Jalan Ciliwung juga hampir selesai. Pekerjaan yang sempat terkendala di beberapa titik kini terus dikebut agar selesai sesuai jadwal.

“Proyek di Jalan Ciliwung dan Jalan Kutai ditargetkan selesai pada awal November. Kami harapkan dengan terselesaikannya proyek ini, saluran di wilayah tersebut lebih siap menampung debit air,” jelas Adi dikonfirmasi terpisah.

Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya, Windo Gusman Prasetyo menyebutkan bahwa pengerjaan di Mayjen Sungkono tinggal menyelesaikan pedestrian di sisi utara. Termasuk pengecoran bangunan pelaluan air menuju ke saluran.

"Kalau kita finishing di pagi sampai sore hari. Nah kalau kita lihat kondisi lalu lintas tidak terlalu macet, kita bisa langsung optimalkan. Nanti kita tambahi tim untuk percepatan, karena memang pelaluan ini cukup membahayakan kalau dibiarkan lama," kata dia.

Berita Terkini