Berita Viral

27 Tahun Kerja Tak Pernah Libur, Petugas Kebersihan Bisa Jadikan Anaknya Dokter hingga Hakim: Rindu

Penulis: Ani Susanti
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

27 Tahun Kerja Tak Pernah Libur, Petugas Kebersihan Bisa Jadikan Anaknya Dokter hingga Hakim: Rindu

TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah petugas kebersihan yang 27 tahun kerja tapi tak pernah libur.

Petugas kebersihan di Malaysia itu bernama Abu bakar.

Karena perjuangannya itu, Abu Bakar bisa menjadikan anaknya dokter hingga hakim.

Abu Bakar sendiri kini berusia 70 tahun.

Melansir dari TribunTrends, Abu Bakar meninggalkan kampung halamannya di Bangladesh, 31 tahun lalu untuk mencari pekerjaan di Malaysia.

Ia meninggalkan keluarga ketika anak terkecilnya masih berusia enam bulan.

Demi mendapat penghasilan, Abu pun mau melakukan pekerjaan-pekerjaan yang dihindari orang, termasuk jadi petugas kebersihan.

"Aku belum pernah kembali ke Bangladesh sejak aku datang ke sini. 

Aku rindu keluargaku dan mereka merindukanku juga tapi semua yang aku lakukan adalah untuk masa depan anak-anakku yang lebih baik.

Setiap hari, aku bangun, mandi, sarapan, bekerja, pulang ke rumah, menelepon keluargaku di kampung lalu beristirahat," katanya dalam wawancara dengan Humans of Kuala Lumpur, Selasa, (5/11/2024).

Baca juga: Pemerintah Akhirnya Bayar Gaji Petugas Kebersihan setelah 4 Bulan, Kota sempat Bau Sampah Menumpuk

Selama bertahun-tahun, Abu Bakar telah bekerja tujuh hari seminggu tanpa mengambil satu hari libur pun.

Dia secara konsisten mengirim sebagian besar penghasilannya kembali ke Bangladesh untuk mendukung pendidikan dan biaya hidup anak-anaknya.

Meskipun gajinya belum diungkapkan, namun gaji petugas kebersihan di Malaysia biasanya berkisar 1.640 ringgit atau Rp 5,8 jutaan. 

Dilansir Numbeo, biaya hidup di Bangladesh untuk keluarga beranggotakan empat orang sendiri bisa mencapai Rp 10 jutaan.

Tidak diketahui apakah Abu Bakar memiliki pekerjaan lain untuk membiayai anak-anaknya namun dedikasinya telah mengantar mereka menjadi insinyur, dokter hingga hakim.

"Saya belum kembali ke Bangladesh sejak saya datang ke sini.

Saya merindukan keluarga saya, dan mereka juga merindukan saya, tetapi semua yang telah saya lakukan adalah untuk masa depan anak-anak saya yang lebih baik," kata Bakar.

Baca juga: Kesal Gaji Rp1,75 Juta Belum Dibayar Pemerintah 4 Bulan, Petugas Kebersihan Ogah Angkut Sampah

Dia menggambarkan rutinitas hariannya sederhana dan berulang: "Setiap hari, saya bangun, mandi, sarapan, pergi bekerja, kembali ke rumah, menelepon keluarga saya di desa, dan kemudian istirahat."

Kini, putrinya telah menjadi hakim yang dihormati, dan kedua putranya sekarang menjadi dokter dan insinyur.

"Aku benar-benar bersyukur dengan apa yang anak-anakku capai," ujar Abu Bakar yang kini berusia 70 tahun.

Setelah bertahun-tahun bekerja di luar negeri tanpa libur, Abu Bakar kini sudah kembali ke Bangladesh bersama keluarga.

Kisahnya pun jadi viral dan menuai berbagai komentar positif dari orang-orang yang kagum pada komitmen dan pengorbanannya. 

"Cintanya pada keluarga membuatnya tetap bertahan selama ini," ujar salah satu warganet.

"Jangan pernah meremehkan martabat tenaga kerja.

Para pekerja ini membangun masa depan yang lebih baik untuk keluarga mereka dengan tangan mereka sendiri dan pantas mendapatkan rasa hormat semua orang," kata yang lain.

Namun, seorang netizen mengkritik anak-anaknya.

"Jika aku hakim, dokter, atau insinyur aku akan membawa kembali ayahku dari dulu. 

Tidak ada orang tua yang harus menderita untuk kesuksesan anak mereka," timpal warganet lain.

Baca juga: Nasib Petugas Kebersihan Kini Punya Omset Ratusan Juta, Buka Bisnis Perawatan Mobil Modal Rp300 Ribu

Sebelumnya juga viral kisah pria yang dulu petugas kebersihan kini jadi pebisnis sukses.

Mantan petugas kebersihan tersebut kini punya omset ratusan juta rupiah.

Pria itu bernama Dede Iskandar.

Ia sukses setelah membuka bisnis perawatan mobil dengan modal Rp 300 ribu.

Dede Iskandar menceritakan pengalaman hidupnya dalam kanal YouTube Naik Kelas yang tayang pada Selasa (30/7/2024).

Dede mengaku dulunya bekerja sebagai petugas kebersihan di Kebun Binatang Rangunan, melansir dari TribunnewsMaker, Rabu (1/8/2024).
 
Kini roda kehidupan Dede berputar setelah ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya.

Ia nekat  membangun sebuah usaha yang menjual barang perawatan kendaraan.

Saat itu modalnya hanya Rp 300 ribu.

Baca juga: Klarifikasi DLH Kota Malang Terkait Petugas Kebersihan Jadi Korban Tabrak Lari

Ia tak menyangka bisnisnya bisa berkembang pesat hingga saat ini.

Dede Iskandar memperkenalkan dirinya sebagi founder Oxide Push Boundaries.

Oxide Push Boundaries sendiri merupakan sebuah merek perawatan kendaraan yang fokus dalam interior dan eksterior mobil.

Dede menggunakan platform marketplace untuk menjualnya.

Seiring berjalannya waktu, Dede mulai belajar mengelola keuangan.

Dede menceritakan kariernya sebelum sukses seperti sekarang.

Pria berusia 35 tahun itu mengaku menjadi OB di kebun binatang selama 3 tahun.

"Pekerjaan sebelum Oxide itu kebetulan saya pernah di retail supermarket terus juga pernah jadi petugas kebersihan di Kebun Binatang Ragunan," jelas Dede.

Ia juga pernah membuka usaha bagian dekorasi.

Kini Dede fokus membesarkan bisnis perawatan mobilnya.

Tak sendiri, Dede mengatakan membangun Oxide Push bersama temannya dengan modal Rp 300 ribu.

Dari usahanya, ia memperoleh omset atau pendapatan ratusan juta rupiah.

"Alhamdulillah sekarang rata-rata harian 700 sampai 800 resi.

Range-nya sih kalu satu bulanan itu ada di ratusan lah, ratusan juta," ucap Dede bersyukur.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini