Berita Viral

Sopir Bingung Anak Bule Nangis Ditinggal Ibu Sendirian di Bis, Tak Paham Bahasa yang Diucapkan: Piye

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak bule nangis ditinggal ibu sendirian di bus. Sang sopir kebingungan.

TRIBUNJATIM.COM - Media sosial dihebohkan dengan momen anak bule nangis ditinggal ibu sendirian di bus.

Sang sopir pun kebingungan ketika anak bule itu berbicara.

Pasalnya, si sopir tak mengerti bahasanya.

Momen itu viral di media sosial setelah dibagikan oleh akun Instagram @ngakaksehat, dikutip dari Grid.ID pada Minggu (17/11/2024).

"Home alone 3: lost in Nganjuk," tulis si pengunggah.

Dalam video yang dibagikan, tampak si perekam alias sopir tengah kebingungan dengan seorang anak bule yang menangis sendirian di dalam bus.

Si anak bule tampak mempertanyakan keberadaan ibunya yang saat itu tidak ada di bus.

"Piye ditinggal?" tanya sopir bus menggunakan bahasa Jawa.

Si anak bule yang menangis tampak mempertanyakan keberadaan ibunya.

"I want to go back to my mom."

(Aku mau kembali sama mama)," ucap si anak.

Sopir bus yang kebingungan lantas bertanya kembali.

"Maem? Gak ono sego."

"(Makan? Ngga ada nasi)," jawab si sopir.

Anak bule nangis ditinggal ibu sendirian di bus. (Instagram/ngakaksehat)

Percakapan beda bahasa itu pun sontak mengundang gelak tawa warganet.

Bahkan tak sedikit yang menyebut si anak bule mirip dengan karakter 'Kevin' di film 'Home Alone'.

"Omongan mereka tetap nyambung meskipun teguh pada keyakinan dan kepercayaan masing-masing," tulis @ki***.

"Mukanya emang mirip yg di home alone," tambah @he***.

"Astagaa.. ini gmn kelanjutannya, mau sedih tp jdinya ngakak terus," imbuh @s_***.

Sementara itu, tengah viral di media sosial sopir bus ditolak petugas SPBU saat akan isi solar.

Sopir bus itu pun curiga lantaran ada truk lain yang sedang dilayani.

Soal masalah ini, pihak Pertamina pun angkat bicara.

Baca juga: Sosok Rouf Sopir Truk Diduga Pemicu Kecelakaan Maut di Cipularang, Kakaknya Lumpuh dan Hidupi 5 Anak

Diketahui, video ini pertama kali diunggah akun @andr*** pada Jumat (8/11/2024).

Dalam video terlihat awalnya sopir truk merasa heran dengan petugas SPBU yang mengatakan solar habis, namun masih ada truk lain yang mengisi bahan bakar.

Sopir truk kemudian bertanya kepada petugas SPBU kenapa truk lain masih bisa mengisi solar.

Petugas SPBU kemudian mengatakan, solar tersebut milik atau kepunyaan bos.

Jawaban petugas SPBU sontak membuat sopir truk menjadi kesal. 

“Kok itu ngisi? Bos? Oh berarti harus pakai bos, kok gitu peraturannya Mas? POM Bensin Sengeti. Yen ndak pakai bos ndak diisi,” ujar sopir truk, melansir dari Tribun Jambi.

Namun, tidak dijelaskan siapa bos yang dimaksud petugas SPBU, apakah pemilik truk lain atau pimpinan sebuah perusahaan yang sudah memesan solar.

Dikutip dari Kompas.com, video viral tersebut terjadi di SPBU 24.363.34, Sengeti, Muaro Jambi, Provinsi Jambi. 

Video truk ditolak mengisi solar karena bukan milik bos sudah ditayangkan sebanyak 33.700 kali hingga Jumat (15/11/2024).

Terkait video beli solar harus pakai bos itu, Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) Tjahyo Nikho Indrawan buka suara.

Baca juga: Kompol Bambang Janjikan Rp5 Juta ke Sopir Taksi Online yang Dipukulnya, Ternyata Cuma Kasih Rp2 Juta

Ia membenarkan, lokasi SPBU yang terekam di dalam video benar terjadi di SPBU 24.363.34 Muaro Jambi.

Namun, ia membantah bahwa pembelian solar di wilayah tersebut harus menggunakan bos, seperti yang dikatakan sopir truk. 

Menurut Tjahyo, peristiwa yang sebenarnya terjadi adalah salah komunikasi antara petugas SPBU yang bertugas sebagai operator dengan sopir truk. 

Kata bos yang dimaksud petugas SPBU sebenarnya adalah truk operasional milik pengusaha SPBU itu sendiri.

Sebelum sopir truk bertanya kenapa ia ditolak mengisi solar, petugas SPBU sudah memasang pengumuman bahwa solar habis.

Pengumuman tersebut disampaikan karena stok solar di tangki SPBU sudah hampir habis sekitar + 1.400 liter. 

“Namun masih ada yang antri dan mau beli. Yang sedang diisi itu truk operasional milik pengusaha SPBU. Jadi hanya salah komunikasi saja antara pelanggan dan operator,” ujar Tjahyo kepada Kompas.com, Kamis (14/11/2024). 

“Nggak ada (kongkalikong antara petugas SPBU dengan pihak lain yang memesan solar). Gak ada itu,” tandasnya.

Terkait video yang beredar di media sosial, Tjahyo mewakili Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan yang dilakukan petugas SPBU.

Pihaknya juga sudah menginstruksikan pihak SPBU supaya memberikan arahan terkait prosedur operasional dapat dilakukan dengan baik. 

Ia menegaskan, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel terus memastikan distribusi Energi untuk masyarakat tetap aman dan tidak mengalami kendala. 

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lebih tentang berbagai layanan dan produk Pertamina dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini