Nasib serupa juga dialami Arifin, penjual kambing di pinggiran Kota Bogor.
Arifin (64) merupakan warga Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.
Menurutnya, bisnis kambing kini tergerus zaman dengan teknologi.
Warga yang memiliki hewan ternak di pinggiran kota dikatakannya banyak gulung tikar.
Namun masih ada juga beberapa yang bertahan.
Dulu jaya bisa terjual lima ekor dalam sehari, kini mencari uang Rp10 ribu sehari saja dianggapnya pengap.
Arifin pun kini memilih untuk mengganggur.
Sesekali ia bertani dengan menggarap tanah orang.
"Sekarang saya nganggur, paling tani saja daripada stres, tanahnya juga tanah orang," kata Arifin kepada TribunnewsBogor.com, Senin (11/11/2024).
Usaha yang dilakoni Arifin bertahun-tahun kini hanya menyisakan kandang kambing yang terbengkalai.
Terpantau, Arifin memiliki tiga bangunan kandang kambing.
Semuanya kini kosong, bahkan sebagian sudah nyaris ambruk.
"Dulu penuh ini sama kambing," kata Arifin yang merupakan ayah tiga anak ini.
Baca juga: Tangis Sarmi Sang Cleaning Service, Berdoa PT Sritex Tempatnya 24 Tahun Bekerja Tak Pailit & Bangkit
Dia menceritakan, penjualan kambing yang dia lakoni menurun sampai akhirnya berhenti berjualan.
Ia juga tak lagi memelihara kambing sejak tahun 2019.