Berita Tulungagung

Hasil Autopsi Bayi yang Dilahirkan Pelajar Tulungagung di WC, Diduga Tewas karena Kekerasan

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Polisi menunjukkan sampel darah untuk tes DNA antara FS (18) dan bayi yang dilahirkannya, Selasa (26/11/2024). FS merupakan pelajar asal Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur yang melahirkan bayi di WC rumahnya.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polres Tulungagung melakukan autopsi jenazah bayi perempuan yang dilahirkan FS (18) warga Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur.

Sebelumnya, pelajar ini melahirkan anaknya di WC rumahnya dan diduga meninggal karena kekerasan.

Hasil autopsi menunjukkan, bayi nahas itu meninggal dunia secara tidak wajar.

Hal ini disampaikan Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung, Iptu Nursaid, mewakili Kasat Reskrim AKP Ryo Pranada N, Selasa (26/11/2024).

"Kesimpulan hasil autopsi bayi meninggal tidak wajar, sehingga kami menindaklanjuti dengan penyelidikan," jelasnya.

Hasil autopsi menunjukkan bayi lahir masih hidup dengan usia kandungan yang cukup, yaitu 9 bulan lebih.

Saat dilahirkan panjang bayi sekitar 48 cm dan beratnya 2,8 kilogram.

Sementara pemotongan tali pusar dilakukan saat bayi sudah meninggal dunia.

Ditemukan lebam di punggung bayi, memar di kepala kiri, leher depan dan leher kiri akibat kekerasan benda tumpul.

Kemudian ada luka lecet di pipi kanan dan kiri berbentuk menyerupai kuku.

Baca juga: Ibu di Tulungagung Curiga Anak Gadisnya Terlalu Lama di Toilet Rumah, Ternyata Melahirkan Bayi

Luka lecet disertai memar berbentuk garis leher, pendarahan pada otak dan paru-paru mengembang.

"Semua luka itu terjadi saat bayi masih dalam kondisi hidup. Penyebab kematian karena kekerasan benda tumpul pada wajah dan leher yang mengakibatkan mati lemas," sambung Nursaid.

Polisi juga mengambil sampel darah FS untuk tes DNA dan urine untuk keperluan penyelidikan.

Sampel DNA FS akan dicocokkan dengan sampel milik bayi untuk bukti saat proses hukum.

Halaman
12

Berita Terkini