Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Taufiq
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Hujan deras yang terjadi selama beberapa hari ini membawa bencana.
Bukan hanya banjir di beberapa desa di Kecamatan Bantur, namun jalur wisata ke sejumlah pantai di Malang Selatan juga tersendat.
Di antaranya, ke Pantai Kondang Merak, Pantai Banyu Meneng, Pantai Ngliyep, Pantai Pasir Panjang, dan Pantai Modangan, yang ada fasilitas paralayang.
Penyebabnya, karena Gunung Geger, yang ada di Dusun Bandarangin, Desa Sumberjo, Kecamatan Pagak, longsor.
Celakanya, longsoran itu bukan cuma membawa lumpur atau bebatuan kecil namun batu besar juga ikut ambrol.
Baca juga: DPRD dan Forkopimda Gelar Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Malang ke-1264
Termasuk, banyak pohon besar yang tumbang dari atas gunung yang punya ketinggian sekitar 300 meter itu. Begitu ambruk, pohon itu ikut longsor bersama bebatuan.
Dampaknya, itu menutup jalan raya, dari Kecamatan Kepanjen, menuju ke Kecamatan Pagak, Bantur, dan Donomulyo.
"Kejadiannnya bersama hujan deras. Itu seperti jadi langganan longsor di Gunung Geger itu," ungkap Didik, warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Pagak, yang tiap hari pulang-pergi lewat Gunung Geger karena bekerja di kantor notaris, di Kecamatan Pakisaji, Sabtu (30/11/2024).
Menurutnya, longsornya Gunung Geger, yang pohon jatinya banyak yang ditebang itu, bukan cuma menyebabkan jalan wisata pantai itu tertutup bebatuan besar dan pohon. Namun, yang membahayakan buat pengendara, di antaranya, jalan yang baru dirabat dengan cor sekitar 7 bulan lalu itu ambles.
Amblesnya jalan cor itu karena tanah di bawahnya tergerus air sehingga membahayakan jika tak segera diperbaiki, terutama saat malam hari.
"Wong, baru dicor kok bisa ambles. Itu sangat membahayakan karena tak bisa dilewati. Namun, jika malam hari, kalau tak ada yang menjaganya, ya bisa membuat pengendara celaka," ungkapnya.
Sementara, Ny Suma'i, anggota DPRD Kabupaten Malang empat periode dari PDIP, yang rumahnya hanya berjarak 1 km dari TKP longsornya jalan itu mengatakan, longsornya Gunung Geger itu terjadi pada Kamis (28/11/2024) siang.
Baca juga: Jenazah Pria dari Kalipare Malang Akhirnya Ditemukan, Mengapung di Pintu Air Bendungan Jegu Blitar
Namun, dampaknya sampai Sabtu (30/11/2024) sore ini masih membuat warga was was karena hujan terjadi setiap siang hari. Selain itu, kondisi jalannya masih sangat licin meski luberan lumpur yang bekas dari tanah longsor itu sudah dibersihkan oleh warga ramai-ramai.
"Tadi siang atau pukul 12.00 WIB, juga turun hujan lagi sehingga kian membuat jalan itu licin dan membahayakan buat pengendara sepeda motor. Untuk antisipasi bahaya, ada warga yang suka rela, untuk mengatur arus lalu lintas itu, secara bergantian melintas," tutur Suma'i, yang tiap hari ngantor lewat Gunung Geger itu.