Kini sudah 8 tahun Karel berjualan susu kedelai. Itu artinya, ia berjualan sejak usianya masih 14 tahun.
Seplastik susu kedelai ia jual seharga Rp 10 ribu.
Susu kedelai ia dapatkan dari tetangga, yang ia jual kembali dengan mengambil untung sedikit.
Puluhan plastik susu kedelai ia letakkan di keranjang sepeda bagian depan.
Susunya masih hangat, ia jajakan keliling menggunakan sepeda gowes.
Tak peduli panas terik atau mendung, Karel terus menggowes sepeda sambil berharap susu kedelainya habis terjual.
Baca juga: Iis Takjub Perjuangan Muiz Mulung dan Jualan Cakue Demi Rawat 7 Adik dan Ibu, Pengalaman Spiritual
Tak hanya berjuang untuk membantu mencari nafkah, Karel rupanya juga punya cita-cita mulia untuk sang ibunda.
Karel mengaku ingin menghapus dosa-dosa ibunya dengan menjadi mualaf.
"Saya mualaf, mau menghapus dosa ibu, karena ini pilihan saya," ucap Karel.
Bertemu dengan konten kreator Donny Ramadhan, Karel pun mendapat rezeki.
Saat itu, keduanya juga bertemu dengan Haryo, seorang mualaf yang sering berbagi rezeki kepada Karel.
Haryo menuturkan, awalnya ia sempat memberikan uang kepada Karel.
Namun Karel ternyata tidak mau diberikan uang secara cuma-cuma.
Ia ingin dagangannya dibeli Haryo.
"Dia malah sujud syukur gitu," kata Haryo.