Berita Jatim

Bawang Putih dan Bawang Merah Jadi Penyebab Inflasi di Jatim, Begini Penjelasan BPS

Penulis: Fikri Firmansyah
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komoditas bawang putih dan bawang merah di Jatim

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Fikri Firmansyah

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Provinsi Jawa Timur (Jatim) mencatat inflasi year on year (y-on-y) sebesar 1,41 persen pada November 2024 dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai 106,62.

Inflasi tertinggi sendiri tercatat di Kabupaten Sumenep sebesar 2,15 persen dengan IHK 109,37, sementara inflasi terendah terjadi di Kota Kediri yakni 0,78 persen dengan IHK 105,72.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, Zulkipli mengatakan bahwa inflasi yon-y ini dipicu oleh kenaikan harga pada beberapa kelompok pengeluaran.

“Inflasi yon-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran," ujar Zulkipli saat presscon virtual, Senin (2/12/24) kemarin.

Baca juga: Debat Pilkada Trenggalek 2024, Mas Ipin-Syah Promosikan Produk Lokal untuk Atasi Inflasi

Adapun neberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan signifikan di antaranya dijelaskannya sebagai berikut:

 - Makanan, minuman, dan tembakau naik 1,49 persen

- Pakaian dan alas kaki naik 1,54 persen

 - Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga naik 0,55 persen

- Perlengkapan rumah tangga naik 0,75 persen

- Kesehatan naik 1,78 persen

- Rekreasi, olahraga, dan budaya naik 1,44 persen

- Pendidikan naik 1,54 persen

- Penyediaan makanan dan minumanr/restoran naik 1,92 persen

 - Perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 7,05 persen

Halaman
12

Berita Terkini