Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Tulungagung masih melakukan penyelidikan kematian bayi yang dilahirkan FS (18), seorang siswi SMA di Desa Pecuk, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Jawa Timur.
Sebelumnya, polisi sudah melakukan autopsi pada jenazah bayi perempuan itu, dan memastikan kematiannya karena kekerasan yang dialaminya.
Namun sampai saat ini, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kejadian ini.
“Prosesnya masih panjang, tidak gampang karena berkasnya belum komplet,” ujar Kepala Unit PPA, Iptu Nursaid mewakili Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Ryo Pradana, Selasa (3/12/2024).
Lanjutnya, saat ini pihaknya baru memiliki 1 alat bukti dalam perkara ini.
FS sebenarnya sudah dimintai keterangan secara resmi, namun ia bersikeras membantah menyebabkan bayinya meninggal dunia.
Ia mengakui bayinya lahir dalam keadaan hidup dan sempat menangis, namun dia mengaku tidak melakukan kekerasan sama sekali.
“Dia mengaku tidak memegang bayi itu sama sekali. Dia bersikeras keterangan seperti itu,” sambung Nursaid.
Saat itu, tidak ada saksi langsung yang melihat saat FS melahirkan sehingga bisa dimintai keterangan.
Baca juga: Hasil Autopsi Bayi yang Dilahirkan Pelajar Tulungagung di WC, Diduga Tewas karena Kekerasan
Karena itu, penyidik harus mencari saksi lain untuk mengungkap pelaku kekerasan yang menyebabkan bayi itu meninggal dunia.
“Jadi prosesnya masih panjang, butuh saksi-saksi lain. Tidak cukup hanya hasil autopsi,” tandasnya.
FS diam-diam melahirkan di WC rumahnya yang terpisah dari rumah utama, Senin (25/11/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Karena jarak antara WC dan ruang utama cukup jauh, diduga tangisan bayi ini tidak terdengar kedua orang tua FS yang ada di rumah.
Ibu FS curiga karena anaknya terlalu lama di WC, dan lalu mendobrak pintunya.