Berita Surabaya

Target PAD Surabaya Kurang Rp 1,4 T, Kurang dari 90 persen, Ini Saran dari Komisi B DPRD

Penulis: Nuraini Faiq
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Muhammad Faridz Afif

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Target pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surabaya hingga tutup tahun 2024 sebesar Rp 6,4 triliun. 

Namun hingga satu bulan tersisa, capaian target PAD ini belum mencapai 90 persen. Tercatat baru Rp 5 triliun.

Artinya ada kekurangan pencapain target satu digit yakni Rp 1,4 triliun.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Muhammad Faridz Afif tetap optimistis bahwa Surabaya akan menutup tahun ini dengan capaian seusia target.

"Kami yakin dan percaya, target PAD itu bisa tercapai. Terus dekati wajib pajak dan objek pajak dengan humanis. Kami percaya dengan tingkat ketaatan pajak warga Surabaya," kata Afif, Selasa (3/12/2024).

Baca juga: DPRD Surabaya Dorong Tumbuhnya Ekonomi Kreatif Lokal, Adi Sutarwijono: Pemkot Harus Beri Dukungan

Di sisa waktu hingga tutup tahun ini, Afif mendesak agar dinas teknis menggenjot target capaian PAD. Harus totalitas dilakukan dengan pendekatan efektif dan teknik inovatif.

Apalagi target itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Orang nomor satu di Kota Surabaya ini sebenarnya hanya menargetkan 93 persen dari total capaian PAD. Pemkot Surabaya menargetkan capaian PAD mencapai Rp 6,4 triliun. "Satu bulan ini harus tercapai," kata Eri.

Afif yang politisi PKB mendorong agar waktu kurang dari satu bulan ini gaspol dengan menggenjot penarikan pajak. Dengan cara efektif, taktis, dan efisien. Terus dekati wajib pajak agar mau dengan kesadaran membayar kewajibannya.

"Di antaranya lakukan pemutihan tanpa denda agar yang belum membayar pajak mau bayar. Sosialisasikan dengan efektif. Apalagi di era gadget dan medsos," kata Afif.

Baca juga: Komisi C DPRD Surabaya Murka, Saksikan Kontraktor Terowongan Bikin Kering Sumur Warga

Selain itu, lanjut Afif, wajib pajak terus didekati dengan pendekatan humanis. Mereka yang punya tunggakan pajak agar mendapat kemudahan mencicil. Mereka bisa membayar dengan cara dicicil. Tidak maslahat karena ini sudah merupakan itikad baik.

Dibandingkan tahun sebelumnya, target PAD 2024 ini meningkat. Dalam mempercepat peningkatan PAD, ada beberapa sektor yang akan terus didorong. Diantaranya, sektor penerimaan dari Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), hingga Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Dalam catatan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Surabaya bulan Juli dan Agustus 2024, sebanyak 4.849 Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD) telah memanfaatkan program pengurangan BPHTB. Total, realisasinya mencapai Rp 348,5 miliar.

Khusus capaian BPHTB, masyarakat telah membayarkan Rp 847,3 miliar (hingga 26 Agustus 2024). Sebanyak Rp469,8 miliar di antaranya berasal dari wajib pajak yang tidak mengikuti program diskon ini.

Sementara PAD dari PBB sudah mencapai sekitar 78 persen sampai September lalu. Capaian realisasi itu dari total PAD PBB di tahun 2024 sebesar Rp 1,6 triliun. 

Berita Terkini