TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Berbagai prestasi dan kompetensi yang diraih SMK di Jawa Timur dipamerkan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim dalam Expo dan Expose Hebatnya SMK Jatim 2024, di Grand City Convention Hall Surabaya, Kamis (12/12/2024).
Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai mengungkapkan, kegiatan yang diadakan hingga Sabtu (14/12/2024) ini, adalah upaya pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Jawa Timur.
Selain itu juga untuk mencetak lulusan SMK yang tidak hanya memiliki kompetensi teknis yang tinggi, tetapi juga memiliki soft skill yang dibutuhkan dunia kerja.
"Perkembangan teknologi di dunia Industri saat ini cukup cepat. Kita berharap dengan adanya kegiatan, seluruh siswa kita akan melihat secara langsung bahwa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) saat ini sudah menggunakan teknologi yang sangat canggih, maka oleh sebab itu, sarana prasarana sekolah harus menyesuaikan dengan kondisi dunia usaha dan industri," tegas Aries Agung Paewai, Jumat (13/12/2024).
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diadakan workshop untuk tenaga kependidikan, agar menyamakan kemampuannya dengan kebutuhan industri untuk meningkatkan kompetensi dalam mengajar siswa SMK.
"Siswa kita bisa menangkap peluang kerja ini dengan berbagai kolaborasi yang kita lakukan bersama dengan dunia industri dan dunia usaha," lanjutnya.
Ia menegaskan, perkembangan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi lulusan SMK.
Sementara itu, Ketua Panitia Expo dan Expose 2024, Muhammad Lukman Hakim mengungkapkan, kegiatan ini diikuti 215 siswa yang mewakili 54 bidang keahlian SMK.
Baca juga: Viralkan Menu Makan Siang Gratis Cuma Dapat Semangka & Kangkung, Siswa SMK Kini Dipanggil Guru
Para siswa yang mengikuti kegiatan ini membawa hasil inovasi mereka yang sempat memperoleh juara 1, 2 dan 3 dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Jawa Timur dan nasional.
Bahkan beberapa larya juga berhasil meraih juara di kompetisi dunia.
"Masyarakat tahunya sekolah menang lomba, tapi tidak tahu secara pasti apa yang dimenangkan. Dan di sini kami menunjukkan apa saja kompetensi siswa SMK yang berhasil menjadi juara," urainya.
Selain itu, tiap inovasi yang dibuat siswa juga sudah terintegrasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan industri.
Sehingga industri juga bisa melihat bahwa kompetensi yang diajarkan di SMK saat ini sudah sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
"Seperti robotisasi yang kini lebih detail lagi, tidak hanya pengelasan yang bersifat manual. Kemudian kalau di pertanian sudah agrikultur 4.0 seperti sudah menggunakan drone dan pendekatan-pendekatan smart system," pungkas Kepala SMK PGRI 3 Malang ini.
Salah satu siswa yang memamerkan inovasinya adalah Arsyad Ali Mahardika, siswa kelas XI Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMK Telkom Malang.
Arsyad memamerkan inovasi di bidang artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang dibuatnya bersama keenam temannya.
"Kami membuat aplikasi yang dinamakan Notilenize, aplikasi ini bisa mengubah audio menjadi bentuk teks yang bisa dibagikan lewat aplikasi pesan,"ungkapnya.
Dikatakan Arsyad, aplikasi ini dibuat untuk menjadi catatan saat rapat organisasi.
Pasalnya selama ini, banyak kegiatan rapat di organisasi yang tidak sempat tercatat dengan baik.
"Sekarang sudah dipakai teman-teman OSIS dan Metic (Moklet education technology informatics club) dan nantinya bisa dikembangkan lagi agar mudah diakses masyarakat," pungkasnya. (adv)