"Itu Komisi DPRD sudah sempat tak curhati, Komisi IV. Lain-lainnya di bidang kesehatan. Di bidang manajemen sudah bolak-balik," jelasnya pada Selasa (10/12/2024).
Ia mengadu hal itu karena khawatir hal semacam ini 'menular' pada oknum dokter lainnya.
Karena seharusnya ASN memang wajib masuk sebagaimana jamnya PNS, dan di Bondowoso, tiap Senin-Sabtu.
Kendati memang dokter ada toleransi jam kerja, mereka fleksibel, seperti dokter bedah, hanya datang sore dan malam.
Namun masalah kehadiran masuk tiap harinya, seharusnya tidak ada toleransi.
Karena jika melihat panduan PNS secara garis besar yang non dokter, jam 08.00 sampai jam 15.00 WIB.
Ia menduga berdasarkan asumsinya, dulunya tak banyak yang minat mengisi di Bondowoso, sehingga terjadi kompromi paruh waktu.
"Akhirnya kebablasan, sampai sekarang. Nular, akhirnya ikut-ikut sekarang. Ngerusak moril pasukan betul itu akhirnya," jelasnya.
Baca juga: Sindiran Keras Tompi ke Lady Usai Ibu & Sopir Terlibat Aniaya Dokter Koas: Masih Enak Lanjut Kuliah?
Kata dr Yusdeny, kondisi ini membuat manajemen seperti tersandera, karena manajemen butuh dokter spesialis.
Dengan ketakutan dokter spesialisnya tak mau lagi di sini.
"Dalam tanda kutip seperti tersandera," urainya.
Dr Yusdeny menyebut, kondisi ini juga berpengaruh terhadap pelayanan.
Contohnya, jika poli harusnya buka tiap hari namun bisa hanya buka dua kali dalam seminggu.
Untuk itulah, ia mengharapkan disiplin kerja masuk tiap hari.
Konsekuensi terkait kepegawaian PNS diikuti, agar tak nular.