Berita Tulungagung

Hutan Gundul yang Jadi Lahan Jagung masih Menjadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan

Penulis: David Yohanes
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kerusakan Jembatan Junjung karena diterjang sampah kiriman dari wilayah Kecamatan Kalidawir, Tulungagung, Senin (16/12/2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Banjir lumpur bercampur kerikil menjadi ancaman di Kecamatan Campurdarat dan Besuki, wilayah Kabupaten Tulungagung bagian selatan. 

Warga khawatir setiap kali hujan turun, karena air dari pegunungan turun dengan deras membawa bermacam material dari sepanjang aliran, terutama lumpur merah dan kerikil.

Bencana ini terus berulang setiap musim hujan tiba, karena kondisi hutan yang gundul nyaris tanpa pohon keras. 

Menurut Ketua Forum Komunitas Hijau (FKH) Tulungagung, Karsi Nero Sutamrin, selama ini belum ada solusi penanganan hutan yang gundul. 

Menurutnya, masalah ini bisa diselesaikan dengan duduk bersama antara Pemkab Tulungagung dengan Perhutani.

“Selama ini masing-masing seperti ada ego, sehingga tidak ada solusi. Perhutani sebagai penguasa wilayah hutan, sementara pemkab yang terdampak,” ujar Karsi, Selasa (17/12/2024).

Penerima Kalpataru Penyelamat Lingkungan 2018 ini membandingkan hutan di wilayah Kabupaten Trenggalek yang terpelihara, tidak ada yang gundul.

Penyebab gundulnya hutan di Tulungagung karena alih lahan menjadi tanaman jagung.

Akibatnya, setiap turun hujan, tidak ada pepohonan yang menahan air. 

Baca juga: 14 Kecamatan di Jawa Timur Berpotensi Banjir pada Desember 2024 Menurut BMKG, Diimbau Waspada

“Bertahun-tahun tidak ada ketegasan, selama ini terus terjadi pembiaran. Seharusnya ada tindakan tegas kepada penggarap lahan itu,” sambungnya.

Ia mencontohkan, saat Perhutani atau aktivis lingkungan menanam pohon, setelah mulai tinggi dimatikan dengan cara disemprot bahan kimia.

Ada juga yang baru ditanam, selang beberapa saat dicabut, agar tidak tumbuh besar. 

Para penggarap lahan itu khawatir jika pohon menjadi besar dan tinggi, akan menutupi tanaman jagung mereka. 

Karena itu, Karsi menilai perlu juga keterlibatan aparat kepolisian untuk mengambil tindakan. 

Halaman
12

Berita Terkini