TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah wilayah berpotensi dilanda hujan lebat pada Rabu (25/12/2024) dan Kamis (26/12/2024).
Hal itu seperti disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Lantas daerah mana saja yang berpotensi dilanda hujan lebat?
Baca juga: Surabaya Dilanda Banjir, Hati-hati di Jalan Raya Tenggilis Arah Prapen dan Medokan Semampir
Diketahui, BMKG memantau berbagai fenomena atmosfer yang diperkirakan memengaruhi cuaca di wilayah Indonesia.
Termasuk Monsun Asia dan Seruakan Dingin (Cold Surge) yang membawa massa udara dingin atau kering.
Hal itu menjadi penyebab utama peningkatan hujan di wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
BMKG juga mendeteksi adanya Depresi Tropis (Tropical Depression) 99 W di Laut Cina Selatan dan Bibit Siklon Tropis 98S di Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung.
Kedua fenomena ini mampu mengubah pola cuaca di Indonesia yang meningkatkan potensi hujan di sebagian Kalimantan, dan daerah selatan Jawa bagian barat.
Sebab fenomena ini mampu mempengaruhi pola angin dan distribusi hujan dengan menginduksi daerah pertemuan dan perlambatan angin di sekitar wilayah tersebut.
Faktor penunjang lainnya adalah keberadaan gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial dan Kelvin yang juga memperbesar peluang terbentuknya awan hujan.
Awan hujan tersebut akan terbentuk di wilayah tengah dan timur Indonesia seperti sebagian Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, serta Papua.
Selain itu, kehadiran La Nina dalam intensitas lemah turut berkontribusi pada peningkatan potensi cuaca ekstrem di Indonesia.
"Kombinasi dari fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat, angin kencang, dan potensi banjir di beberapa wilayah seperti sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua," bunyi keterangan BMKG.
Baca juga: Motor Bu Guru SD Digotong Warga Demi Lewati Genangan Banjir Menuju Sekolah, Perjuangan Demi Mengajar
Prakiraan hujan lebat BMKG pada 25-26 Desember 2024
Dilansir dari laman BMKG, berikut ini prakiraan wilayah berpotensi hujan lebat pada 25-26 Desember 2024:
Rabu, 25 Desember 2024:
Hujan ringan:
Kepulauan Riau
Hujan sedang:
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Jambi
Kepulauan Bangka Belitung
Banten
DKI Jakarta
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Bali
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Utara
Gorontalo
Sulawesi Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tenggara
Maluku
Papua Barat
Hujan lebat:
Sumatera Selatan
Lampung
Jawa Barat
Jawa Tengah
Nusa Tenggara Barat
Sulawesi Selatan
Maluku Utara
Papua
Hujan sangat lebat:
Bengkulu
Nusa Tenggara Timur
Hujan ekstrem:
Nihil
Kamis, 26 Desember 2024
Hujan ringan:
Aceh
Sumatera Barat
Jambi
Kepulauan Riau
DKI Jakarta
Gorontalo
Hujan sedang:
Sumatera Utara
Riau
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Lampung
DI Yogyakarta
Bali
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Maluku Utara
Hujan lebat:
Bengkulu
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Nusa Tenggara Barat
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Maluku
Papua Barat
Papua
Hujan sangat lebat:
Nusa Tenggara Timur
Hujan ekstrem:
Nihil
Sementara itu, sejumlah kawasan di Surabaya kembali dilanda banjir pada Selasa (24/12/2024).
Beberapa pintu air akhirnya ditutup untuk menghindari genangan meluber ke wilayah lain.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Surabaya sejak pukul 15.00 WIB.
Hujan mulai mereda sekitar pukul 20.00 WIB.
"Warga di Jalan Gayungan, Ketintang, Margorejo, dan beberapa titik ke arah Wonorejo sudah tidak bisa menampung air lagi," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Selasa (24/12/2024).
Eri mengungkapkan, kawasan Surabaya Selatan merupakan yang paling parah terendam banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi.
Beberapa daerah lain, seperti Dharmawangsa dan Srikana, juga mulai terendam, namun air dapat dibuang ke sungai besar.
"Sungai Wonorejo sudah tidak bisa menampung lagi," tambahnya.
Menurut Eri, tantangan utama dalam mengatasi banjir kali ini adalah terbatasnya kapasitas sungai.
"Contohnya Sungai Wonokromo dan Rolag sudah penuh, tidak bisa menampung air lagi," jelasnya.
Selain itu, air dari daerah Mojokerto turut mengalir ke Surabaya, membuat sungai-sungai di kota ini meluap.
Sebagai solusi, Eri memutuskan untuk menggunakan mobil pemadam kebakaran untuk menyedot banjir dan membuangnya ke sungai yang masih bisa menampung.
Eri juga meminta agar beberapa pintu air di wilayah tengah Surabaya ditutup untuk mencegah banjir meluber ke daerah lainnya.
"Kami minta pintu air menuju Kalimas ditutup agar air tidak menggenangi kota," ujarnya.
Banjir serupa terjadi pada Selasa (10/12/2024), ketika tingginya curah hujan menyebabkan dinding bozem atau penampung air di Simo Mulyo Baru jebol.
Camat Sukomanunggal, Dwi Anggoro, menjelaskan, selain hujan deras, kuatnya arus sungai juga menjadi faktor penyebab jebolnya tanggul.
"Curah hujan tinggi tidak masalah, tapi arus sungai yang kuat mampu membuat tanggul jebol," ujar Dwi.
Kerusakan tersebut menyebabkan air meluber ke jalan dan merendam rumah warga.