Namun situasi berubah menjadi tegang.
Yakni ketika ibu-ibu pemilik rumah mulai mengusir warga Rohingya yang dianggap meresahkan dan merugikan.
Tak lama kemudian, seorang pria yang menggendong anaknya juga ikut menyuruh mereka pergi.
Menurut keterangan pemilik rambutan, awalnya mereka berniat baik dengan memberikan buah tersebut kepada warga Rohingya.
Namun pemilik merasa tidak nyaman dengan kedatangan mereka yang ramai.
"Awalnya niat baik. Mereka datang minta rambutan kita kasih. Rupanya datang sekampung marah-marah.
Mereka minta harus dapat semua pengungsi dan semua buah harus diturunkan untuk mereka bagi-bagi," tulis @Dwi Jelita Sari.
Ya, pengungsi Rohingya mulai banyak berdatangan.
Sekitar belasan orang pun terlihat mengepung rumah warga untuk meminta buah rambutan.
Melihat situasi yang tak beres, dengan tegas warga mengusir pengungsi Rohingya.
Apalagi pengungsi Rohinya menuntut untuk mendapatkan lebih banyak rambutan, bahkan dengan nada marah.
"Sudah, sudah sudah, kosongkan tempat ini, astagfirullah," ucap ibu pemilik kebun buah rambutan.
"Sudah, sudah, sudah. Saya minta kalian pulang semua," sambungnya.
"Kan sudah dikasih. Kalau sudah ya pulang, jangan di sini," tambahnya.
Di akhir video, tampak seorang pria keluar dari dalam rumah dengan nada keras meminta para pengungsi Rohingya pergi.