"Aslimah dari Garut, tinggal di Cimindi sama dengan saudara," katanya.
Sebelum tinggal bersama saudaranya, dulu Asep sempat tinggal bersama sesama penjual buku.
Namun, rekan-rekannya kini sudah tua sehingga berhenti bekerja sebagai penjual buku keliling.
Ia anak-anaknya semuanya berada di Garut.
"Ari murangkalih mah sadayana ge di Garut, mun istri mah udah ninggalin bapak (Kalau anak semuanya di Garut, tapi istri sudah ninggalin)," kata Asep.
Baca juga: Kepsek Tuai Kecaman Imbas Jualan Kotak Nasi Buat Makan Siang Gratis, Ortu Syok Bayar Rp60 Ribu
Asep bercerita bahwa sejak maraknya penjual buku online, pendapatannya bun turun drastis.
Bahkan, sempat dagangannya tidak ada yang beli selama lima hari berturut-turut.
"5 hari gak ada yang beli sama sekali," katanya.
Meski begitu, Asep tetap bersyukur karena masih ada orang yang membantunya untuk makan.
"Kalau makan Alhamdulillah kadang ada yg ngasih di jalan," kata Asep.
Tidak hanya keliling di sekitara Kota Cimahi saja, Asep bahkan pernah berjualan sampai ke Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Namun sudah jalan jauh seperti itu, dagangannya pun belum ada yang membelinya.
Asep mengaku terkadang tidak pulang ke rumah setiap harinya.
Ia terkada selama 2 atau 3 hari itu terus berjualan keliling.
Kemudian saat malam hari istirahat di musala.
Baca juga: Pilu Pasutri Lansia Ditemukan Meninggal di Rumah, Catatan di Buku Tinggalkan Pesan Petunjuk