Berita Viral

Resah Ribut Keluarga Tak Kunjung usai, Kerabat Tembok Akses Jalan Warga, Hasil Mediasi Terungkap

Editor: Torik Aqua
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aksi kerabat tembok akses jalan rumah warga akibat resah masalah keluarga tak kunjung usai

Padahal, menurut Sukarya, persoalan ini seharusnya bisa selesai di mediasi tingkat RT dan RW.

“Seharusnya mereka bisa. Ini sih sebenarnya masalahnya mungkin masalah hati, kalau saya lihat sih masalah hati,” lanjut dia.

4 kali mediasi kelurahan

Selain di tingkat RT dan RW, pihak Kelurahan Cililitan juga telah menggelar mediasi antara pemilik tanah dengan Puji sebanyak empat kali.

Namun, lagi-lagi, upaya penyelesaian masalah tersebut tidak membuahkan hasil.

“Saya sudah empat kali gelar mediasi. Ya saya sih berdoa saja sama Allah SWT, kalau saya sudah menjalankan tugas. Apa ya, saya merasa, tugas saya sudah selesai,” tutur Sukarya.

Bahkan, pada mediasi keempat, pihak kelurahan menghadirkan Kasatpel Citata Kramatjati dan Kasetpel Bina Marga Kramatjati. Akan tetapi, mediasi tersebut juga gagal.

Sukarya pun mengaku mendapat teguran dari Wali Kota Jakarta Timur Anwar setelah video penutupan akses jalan menuju rumah Puji viral di media sosial.

“Saya juga dikirim (berita viral) sama Pak Wali. 'Kalau sudah viral saja pura-pura sibuk kalian',” kata Sukarya.

“Saya itu sudah kurang apa? Empat kali rapat kan banyak. Kalau sekali saya cuekin, ya bolehlah saya dianggap lurah yang arogan,” lanjutnya.

Minta jual tanah

Dalam salah satu mediasi, Sukarya mengaku sempat meminta Sidik untuk menjual tanah yang digunakan sebagai akses jalan tersebut kepada Puji.

Saat itu, Sidik telah menutup sebagian akses menuju rumah Puji sehingga jalan tersebut tidak bisa dilalui kendaraan dan hanya bisa digunakan orang melintas.  

“Saya tanya, 'Pak Sidik, mau dijual enggak?', 'Enggak, Pak'. Ini juga Bu Puji enggak mau. Intinya, Ibu Puji itu bersikukuh, pengin tetap jalan motor di situ. Karena alasannya ada orangtua (lansia),” ungkap Sukarya.

Sukarya meminta Sidik menjual tanahnya kepada Puji karena sempat menghadapi kasus serupa saat dia masih menjabat sebagai lurah Cakung Timur.

Halaman
1234

Berita Terkini