Berita Lamongan

Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Lamongan Meroket, Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

Penulis: Hanif Manshuri
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang di  Pasar Rakyat Sidomulyo, Lamongan mengaku harga cabai rawit naik menjadi Rp 100 ribu Perkilo. Penyebabnya pasokan ke pedagang kurang, Minggu (5/1/2025)

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Turunnya produksi cabai di kalangan petani karena musim musim masuk penghujan mengakibatkan harga cabai di pasaran Lamongan tinggi.

Ternyata, baru dua hari ini, harga cabai rawit di wilayah Lamongan tembus Rp 100 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp 85 ribu per kilogram.

Pedagang sayuran di Pasar Rakyat Sidomulyo dan Pasar Sidoharjo, mengaku, harga cabai naik baru dua hari  terakhir.

Padahal, pada saat musim kemarau, harga cabai rawit merah hanya berkisar Rp 35 ribu  hingga Rp 45  ribu per kilogram.

Baca juga: Jumlah Sapi Terserang PMK di Lamongan Terus Bertambah, 15 Ekor Diantaranya Mati

Namun merangkaknya harga cabai rawit itu terasa mulai akhir tahun hingga kini mencapai Rp 100 ribu perkilo.

"Terakhir harganya naik turun, sekarang berkisar Rp 85  ribu. Tapi sekarang sudah diangka RP 100  per kilo," kata Fatma, Minggu (5/1/2025).

Ia menuturkan, selain harga cabai harga cabai besar juga ada kenaikan Rp 45 ribu per kilo, tomat Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 10 ribu perkilo, wortwl dari Rp 10 ribu per kilo, kini Rp 20 ribu per kilo, bawang merah  Rp  35 rbu per kilo dan bawang putih Rp 40 ribu per kilo.

Para pedagang memastikan,  kenaikan harga cabai di pasaran Lamongan disebabkan pasokan kurang akibat berkurangnya produksi karena musim penghujan.

"Sekarang banyak hujan, banyak banjir juga jadi produksi juga berkurang," jelasnya.

Pedagang lain, Maisaroh menambahkan, naiknya harga cabai juga mempengaruhi omsetnya.

Para pembeli mengurangi jumlah belanja karena harga cabai mahal. " Sehari 15  kilo kadang habis kadang tidak karena harganya mahal," jelasnya.

Baca juga: Geger Warga di Lamongan Temukan Kakek Tak Bernyawa di atas Becaknya, Kondisi Seperti Tertidur

Seorang pembeli, Nur Jannah mengaku terpaksa mengurangi belanjanya karena harga cabai yang mahal.

Padahal cabai merupakan bahan utama untuk kebutuhan warung soto ayam dan nasi pecel miliknya.

"Cabai dikurangi, biasanya rasanya pas sekarang kurang pedas. Belinya pun berkurang, biasanya sehari setengah kilo   sekarang seperempat," katanya.

Halaman
12

Berita Terkini