Berita Tulungagung

Harga Cabai di Tulungagung Fluktuatif, Faktor Tanaman Banyak Yang Rusak di Musim Hujan Jadi Sebab

Penulis: David Yohanes
Editor: Samsul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Faiz Gozali, salah satu pedagang cabai di Pasar Ngemplak Tulungagung melayani pembeli.

Kondisi ini membuat produksi cabai menurun sehingga memicu kenaikan harga.

“Kenaikan sebenarnya sudah dimulai di tahun baru. Produksi menurun karena tanaman rusak,” katanya.

Baca juga: Musim Hujan, Harga Cabai Rawit di Lamongan Meroket, Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

Harga jual eceran biasanya ada selisih keuntungan Rp 5.000 sampai Rp 6.000 per kilogram, atau Rp 95.000 – Rp 96.000 per kilogram.

Namun harga ini bisa berubah dalam hitungan jam karena informasi ketersediaan barang sangat cepat.

“Seperti sebelumnya, sempat Rp 120.000 per kilogram. Tapi hanya 2 jam saja, harganya turun Rp 85.000,” ungkapnya.

Baca juga: Harga Cabai di Kediri Melonjak hingga Rp 110 Ribu per Kilogram, Daya Beli Masyarakat Menurun

Penurunan produksi tidak mempengaruhi volume penjualan Faiz.

Setiap hari ia mampu menjual 1,5 ton cabai, dan dalam situasi rama bisa mencapai 2 ton per hari. 

Berita Terkini