Berita Entertainment

Tak Setuju Kebakaran Los Angeles Disebut Karma, Cinta Kuya: Jangan Samakan Pemerintah dengan Warga

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cinta Kuya mengeluarkan pendapatnya mengenai penyebutan karma pada kebakaran Los Angeles, Amerika Serikat.

Diperkirakan 5 orang tewas, 180 ribu orang mengungsi, dan satwa penghuni hutan terdampak dengan tragis.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/1/2025), setidaknya ada tujuh lokasi kebakaran di Los Angeles, yang diawali di wilayah Pacific Palisade pada Selasa (7/1/2025) pukul 10.30 waktu setempat.

Bencana yang disebut dengan Kebakaran Palisades itu berkembang dari 20 hektar menjadi lebih dari 200 hektar hanya dalam waktu 20 menit saja.

Diberitakan Kompas.com, Jumat,  kebakaran Los Angeles sudah merembet ke lokasi hunian para bintang Hollywood. Seperti Paris Hilton, Ben Afflect, juga Miley Cyrus.

Lantas, mengapa api di Kebakaran Palisades cepat meluas dan susah padam?

Perkiraan awal kerugian

Dilansir dari BBC, Kamis, penduduk di lingkungan Pacific Palisades di sebelah barat Los Angeles mengaku mulai melihat asap mengepul dari perbukitan di seberang rumah mereka pada pagi hari tanggal 7 Januari.

Dalam beberapa jam setelahnya, kobaran api sudah menyebar, melalap rumah-rumah, teater, restoran, toko, sekolah, dan seluruh permukiman.

Pada pagi hari tanggal 9 Januari, Kebakaran Palisades meliputi area seluas 17.234 hektar dan kebakaran lainnya terjadi di seluruh wilayah LA.

Kepala ahli meteorologi AccuWeather, Jonathan Porter menyatakan, perkiraan awal kerugian dari kebakaran ini berkisar antara 57 miliar dollar AS atau sekitar Rp 922 triliun.

Alasan api cepat meluas

Masih dari BBC, berikut ini beberapa alasan mengapai api cepat meluas dan susah dipadamkan: 

1. Efek El Nino

Periode curah hujan lebat pada tahun 2024 terkait El Nino diperkirakan telah menyebabkan kondisi dengan risiko kebakaran tinggi pada musim dingin ini. 

“Hujan sering kali dianggap sebagai hal yang buruk bagi kebakaran, dan jika hujan terjadi saat terjadi kebakaran, maka hal tersebut berdampak buruk bagi kebakaran tersebut,” kata Rory Hadden, peneliti ilmu api di Universitas Edinburgh.

Halaman
1234

Berita Terkini