"Gimana keadaan guru kalian?" tanya siswa SD.
"Keadaan guru kami tidak ada satu pun, cuma sering-sering tidak ada mereka pun, satu hari aja pun tidak ada, satu pun guru tidak ada," ujar murid yang lainnya.
Tak hanya itu, sang siswa juga mengurai kebobrokan sang guru.
Yakni para guru hanya datang ke sekolah untuk membunyikan lonceng saja lalu pergi lagi.
Hal tersebut seolah memberi harapan palsu bagi para murid yang semangat bersekolah.
Baca juga: Nasib Siswa SMK Terpaksa Belajar Daring Imbas Sekolah Tetiba Ditutup Yayasan, LPJ Kepsek Jadi Alasan
"Kalau datang guru kan, dipukul lonceng, padahal saya enggak dikasih pelajaran, cuma dipukul lonceng, udah pergi mereka. Udah satu bulan aja enggak ada mereka. Senin, Selasa, Rabu tidak ada. Sedikit lagi satu bulan, tidak ada mereka. Seperti itu sekolah kami," kata siswa SD.
Melalui video singkat itu, sang murid juga membagikan kondisi ruang kelas yang berantakan.
Tak seperti sekolah negeri lain di kota-kota besar, SD tersebut tampak dipenuhi debu dengan fasilitas sederhana.
Bahkan papan tulis di sekolah tersebut juga masih menggunakan papan tulis kapur.
Kendati demikian, sekolah tersebut berdiri kokoh dengan atap dan bangunan yang utuh.
"Ini gais, ini anak sekolah. Ini anak sekolahnya tidak ada, karena malas guru," ujar sang siswa SD.
Melihat video miris yang dibagikan siswa SD di Nias tersebut, netizen ramai berkomentar.
Publik ikut prihatin dan miris dengan kondisi para siswa tersebut.
Meski demikian pihak sekolah belum angkat bicara mengenai masalah ini.
Sementara itu, nasib nahas justru dialami oleh Ahmad Nurdin (50), seoang guru SMA Putra Bangsa di Desa Pajanangger Kecamatan Arjasa pulau Kengean Sumenep diancam dengan parang dan motornya dibakar.